Bukan Berkurang, AS Sebut Vladimir Putin Bakal Menambah 7.000 Tentara di Dekat Perbatasan Ukraina

- 17 Februari 2022, 16:35 WIB
Amerika Serikat sebut Vladimir Putin belum menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina dan malah menambah 7.000 tentara. /Pixabay/Dimitri Sevastopol
Amerika Serikat sebut Vladimir Putin belum menarik pasukannya dari perbatasan Ukraina dan malah menambah 7.000 tentara. /Pixabay/Dimitri Sevastopol /

ZONABANTEN.com - Pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia menambahkan sebanyak 7.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina.

Ia mengatakan Amerika Serikat mendeteksi bahwa Rusia telah meningkatkan kekuatannya dan tentaranya  tiba baru-baru ini pada hari Rabu, 16 Februari kemarin.

Sebelumnya Ukraina menentang tekanan dari Rusia dengan menampilkan pertunjukan nasional dalam persatuan mengibarkan bendera pada hari yang sama.
 

Bahkan Rusia sempat mengumumkan bahwa pasukannya ditarik kembali dari wilayah Ukraina, sebaliknya Amerika Serikat memperingatkan bahwa Rusia telah menambahkan tentara di dekat perbatasan tersebut.

Melansir dari situs Associated Press, Amerika Serikat juga melihat peningkatan yang nyata dan mengatakan klaim palsu Rusia menarik pasukannya alih-alih digunakan untuk sebuah invasi/penyerangan.

Rusia yang mengklaim tentaranya telah mundur kontras dengan pengakuan intelijen pemerintah, foto satelit komersial, dan video media sosial yang menunjukkan tidak ada pergerakan kembali tentara miliki Vladimir Putin.
 
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Jepang Diperkirakan akan Cabut Status Darurat di 5 Daerah Ini

Sementara untuk saat ini invasi Rusia ke Ukraina diketahui tidak terjadi seperti yang ditakuti, Amerika Serikat dan sekutunya menyatakan bahwa ancaman itu masih kuat.

Lebih dulu Rusia telah mengumpulkan lebih dari 150.000 tentara di timur, utara dan selatan Ukraina, menurut AS dan sekutunya.

Presiden Rusia, Vladimir Putin sempat mengisyaratkan bahwa dia menginginkan jalan damai dan keluar dari krisis peperangan ini.
 
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden juga mengklaim negaranya akan terus memberikan diplomasi kepada kedua negara.
 
Baca Juga: Pentingnya Peran 'Website' untuk Pelaku UMKM, Peluang Menjangkau Pasar yang Lebih Luas

Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg mengatakan juga belum melihat penarikan pasukan Rusia, seperti yang dilakukan beberapa pemerintah Eropa.

“Jika mereka benar-benar mulai menarik pasukan, itu adalah sesuatu yang akan kami sambut, tetapi itu masih terlihat," tuturnya sebelum memimpin pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussel.

Pejabat itu tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka tentang operasi sensitif dan berbicara kepada The Associated Press dengan syarat anonim. Pejabat itu tidak memberikan bukti yang mendasari pernyataan tersebut.

"Kami belum melihat kemunduran," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken kepada ABC News.
 
Baca Juga: Kapan Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup? Ini Bocoran Jadwal Penutupannya

“Vladimir Putin bisa menarik pelatuknya. Dia bisa menariknya hari ini, dia bisa menariknya besok, dia bisa menariknya minggu depan. Pasukan ada di sana jika dia ingin memperbarui agresi terhadap Ukraina," tambahnya.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, Ned Price mengatakan negaranya melihat lebih banyak pasukan Rusia bukan berbanding terbalik dengan pengakuan pasukan Rusia yang telah berkurang.
 
Dalam video yang sempat beredar, nampak Kementerian Pertahanan Rusia menunjuk satu kereta lapis baja untuk bergerak melintasi semenanjung Laut Hitam, yakni perbatasan yang berada di Ukraina dan Rusia.

Video itu juga memperlihatkan banyak unit tank yang dimuat di kereta api untuk kembali ke pangkalan mereka setelah latihan yang mereka lakukan.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x