Pembobolan yang dilakukan ISIS ini tercatat sebagai serangan paling canggih sejak mereka beroperasi pada tahun 2019.
Dalam proses pembobolan penjara, menggunakan asrama anak-anak untuk memperlambat serangan balik dari pasukan pimpinan Kurdi.
Baca Juga: Warga Inggris Siap Bantu Ukraina Lawan Putin dan Pasukan Rusia Jika Perang Benar Terjadi
Yang menjadi sorotan adalah, sudah tidak terhitung berapa banyak anak yang enjadi korban dan terbunuh selama pengepungan.
Ada juga anak-anak yang dibawa dan dipindahkan entah ke mana.
Anak-anak itu tidak akan dibiarkan pergi meninggalkan penjara Gweiran karena digunakan sebagai tameng serangan pasukan Kurdi.
Sebagian besar dari mereka berusia di bawah 12 tahun, dan mereka ditahan karena dugaan kejahatan orang tua mereka.
Pasukan Kurdi akan melepas anak-anak ini dari kamp hingga usia mereka 12 tahun, dan memindahkannya ke penjara dewasa yang juga menampung para jihadis Islam yang keras, baik yang terbukti telah melakukan kejahatan maupun tidak.
Dari Kamp ke Penjara