Lakukan Eksperimen, Wanita ini Hanya Makan Ramen Selama Satu Minggu, Begini Kondisinya Sekarang!

- 10 Februari 2022, 14:03 WIB
Ilustrasi ramen
Ilustrasi ramen /Pixabay/imnow316

ZONABANTEN.com -  Sebagai mahasiswa atau anak kos, mengkonsumsi mie instan adalah hal yang sudah biasa, bahkan mejadi makanan pokok.

Meskipun kita selalu diingatkan jika produk mie instan mengandung banyak sodium yang berbahaya bagi kesehatan.

Seorang wanita bernama Hana Hong ini melakukan eksperimen terhadap dirinya sendiri demi  kebutuhan jurnalis.

Dirinya mengaku sangat penasaran dengan efek yang akan ditimbulkan jika terus mengkonsumsi mie instan setiap hari, apakah seburuk itu?

Baca Juga: Ford dan Toyota Menghentikan Beberapa Produksi Karena Demonstrasi di Kanada

Wanita ini mengungkapkan bahwa mie instan disukai banyak orang karena harganya yang murah dan praktis, terutama untuk makan malam.

Sebelum melakukan eksperimen, Hana tidak lepas dari rasa khawatir dengan kondisi kesehatannya  setelah melakukan percobaan ini.

Meskipun begitu, ia tetap penasaran dengan hubungan secara langsung antara kandungan natrium dalam mie instan dan kesehatan.

Hana Hong lalu memutuskan untu makan ramen setiap hari, setiap kali makan, selama lima hari.

Aturannya sederhana,  Hana  masih bisa  mencampur ramen dengan bahan lainnya, seperti sayuran dan tahu. Namun,  mie ramen tetap jadi  hidangan di setiap waktu makannya.

Hana lalu memutuskan untuk membeli mie ramen yang beragam, mulai dari rasa dan harga.

Hari pertama berjalan seperti biasanya. Hana mengaku sangat senang karena bisa mengurangi pengeluarannya.

Baca Juga: Terungkap, Jimin BTS Punya Hobi Masak Ramen Seafood

Lalu memakan mie instan juga mudah, hanya mencampurkan mie, sayuran kering, dan  bumbu ke dalam panci.

Hana merasa  tantangan ini akan sagat mudah untuk dilakukan selama lima hari ke depan.

Bahkan ketika makan malam tiba, Hana sangat bersemangat untuk makan ramen varian Shin Klasik (favorit Korea) dan menambahkan beberapa sayur ekstra.

Ia mengaku hari pertama sangat mudah dan terlepas dari keinginannya untuk makan burger atau makanan lain selain mie ramen.

Hari kedua tiba, Hana merasakan sedikit pusing dan lelah, tetapi ini bukan masalah yang besar dan tidak parah.

Ia lalu melanjutkan makan mie instan untuk sarapan dengan ichiban dan membawa ramen untuk bekalnya di kantor.

Hana menceritakan bahwa tubuhnya biasa saja, ia masih  bisa produktif bekerja tanpa dibayangi eksperimen kuliner yang tengah ia jalani.

Untuk makan malam, Hana  makan sebungkus Mie Kimchi Goreng Paldo  sebagai hidangan penutup di hari kedua.

Ketika Hana pergi tidur,  ia merasa sedikit lesu dan ingin cepat-cepat tidur untuk mengakhiri hari.

Baca Juga: IU hingga Jungkook BTS Ternyata Punya Pengalaman Horor yang Bikin Bulu Kuduk Merinding

Pada hari Rabu (Hari ke 3),  Hana bangun dengan perasaan

 sedikit tidak enak, mungkin karena semua natrium ia konsumsi.

"Tubuhku terasa sangat lemas ketika bangun, dan yang kuinginkan hanyalah melahap semangkuk salad hijau yang renyah," ucap Hana.

Sayangnya,  Hana masih punya dua hari lagi hingga eksperimen selesai.

Ia  memutuskan untuk membuat makanannya lebih sehat dengan memasukkan beberapa irisan tahu dan daun bawang.

Hana ingin  membuat ramen mie seafood pedas supaya  sedikit lebih enak dimakan.

Pada jam makan malam, Hana sempat berpikir untuk melelwatkan makan malam, namun ia harus menyelesaikan percobaan ini.

Hana menemukan bahwa dengan mencoba menyiapkan mie dengan cara yang berbeda dan menambahkan beberapa bahan tambahan bahan.

Misalnya kimchi, sayuran, tahu, jamur, eksperimen ini sedikit lebih mudah.

Namun ia masih tetap merasa khawatir dengan efek samping natrium bagi kesehatannya.

Baca Juga: Lulus SMA, Park Ji Hu Banjir Ucapan Selamat dari Para Pemain 'All of Us Are Dead'

Kamis mungkin yang terburuk dari semuanya. Hana mulai merasa agak mual dan sakit.

Rasa sakit yang mirip ketika sembuh dari pilek dan nafsu makannya hilang.

Hana merasa natrium membuat mulutnya kering sehingga ia harus minum lebih banyak air dari biasanya.

Hana juga merasa kerja otaknya bekerja sedikit lebih lambat dari biasanya,  benar-benar kekurangan energi dan motivasi untuk melakukan aktivitas.

Kamis mungkin yang terburuk dari semuanya. Hana mulai merasa agak mual dan sakit.

Rasa sakit yang mirip ketika sembuh dari pilek dan nafsu makannya hilang.

Hana merasa natrium membuat mulutnya kering sehingga ia harus minum lebih banyak air dari biasanya.

Hana juga merasa kerja otaknya bekerja sedikit lebih lambat dari biasanya,  benar-benar kekurangan energi dan motivasi untuk melakukan aktivitas.

Hari berikutnya Hana merasa lega karena percobaan konyolnya akan segera berakhir.

Hana merasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya, ia mengira bahwa tubuhnya mulai terbiasa dengan konsumsi natrium kadar tinggi.

Hana  menikmati Bibim Men  dengan saus apel dan beberapa irisan mentimun.

Baca Juga: Update Covid-19 Global 10 Februari 2022: Korea Selatan Pecah Rekor Omicron, Pemerintah Batasi Rawat Inap RS

Hasil dari eksperimen ini sangat mengejutkan,  efeknya tidak hanya fisik,  tetapi psikis.

Hana mengaku menjadi sangat murung, rewel di siang hari,  mudah tersinggung, dan marah.  

Hana merasa ingin pingsan krtika malam harinya, tubuhnya benar-benat lelah dan malas untuk bergerak.

Namun eksperimen tersebut mengejutkan Hana karena ia berhasil menurunkan berat badan sebanayk 2 kilo.

Namun hal itu tidak membuatnya senang dan sangat merasa tidak nyaman dengan kondisinya sekarang.

Di sisi lain ia sangat senang karena mengetahui bahwa tubuh  dapat (dan bahkan berpotensi menyesuaikan) konsumsi berulang.

Sebuah studi tahun 2017 di Nutrition Research and Practice menemukan bahwa seringnya konsumsi mie instan seperti ramen dikaitkan dengan risiko faktor risiko kardiometabolik yang lebih tinggi.

Baca Juga: WOW! Ternyata Begini Konsep Pembentukan Watak Seseorang Menurut Dokter Aisah Dahlan

Seperti kadar trigliserida yang lebih tinggi dan tekanan darah yang lebih tinggi.

Setelah eksperimen selesai, Hana memutuskan untuk makan gulungan alpukat salmon dan sup miso cod yang lezat.

Hana menyarankan untuk menambahkan bahan apapun yang lebih sehat ke dalam hidangan ramen, seperti sayur dan tahu.

Hal ini dapat mengurangi efek negatif dari konsumsi ramen atau mie instan.

Selain itu,  Hana mengingatkan untuk jangan terlalu sering makan ramen dan makanlah sekali-kali. ***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Healthy


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x