Waduh! PBB Ungkap Korea Utara Kembali Mencuri Uang dari Kripto hingga Jutaan Dollar

- 7 Februari 2022, 17:29 WIB
PBB katakan Korea Utara kembali mencuri uang dari kripto hingga jutaan dolar, untuk apa? /Pixabay/gfs_mizuta
PBB katakan Korea Utara kembali mencuri uang dari kripto hingga jutaan dolar, untuk apa? /Pixabay/gfs_mizuta /

ZONABANTEN.com - PBB mengatakan bahwa Korea Utara diketahui mencuri uang secara ilegal dari kripto mencapai miliaran rupiah.

Dikutip dari media ABC News, laporan PBB mengatakan bahwa peretas dari Korea Utara telah mencuri lebih dari 50 juta dollar atau setara dengan 720 miliar rupiah antara tahun 2020 dan pertengahan 2021.

Pencurian dilakukan setidaknya dari tiga pertukaran cryptocurrency di Amerika Utara, Eropa dan Asia.

Bahkan selanjutnya masih pada tahun 2021 para ahli penyelidik mengatakan Korea Utara berhasil mencuri total mata uang kripto senilai 400 juta dollar melalui tujuh penyusupan ke bursa mata uang kripto dan perusahaan investasi.

Baca Juga: Setelah Penantian Panjang, BIGBANG Dikabarkan akan Segera Comeback!

Sebelum diuangkan, dana cryptocurrency yang dicuri oleh Korea Utara dilakukan pencucian uang sebelum digunakan.

Laporan yang dirilis bulan lalu mengatakan, dari tahun 2020 hingga 2021 jumlah peretasan yang terkait dengan Korea Utara melonjak dan nilai yang diambil dari peretasan ini tumbuh sebesar 40%.

Lebih jauh lagi, laporan PBB pada tahun sebelumnya yakni tahun 2019 memperkirakan bahwa Korea Utara mampu menghabiskan setidaknya $2 miliar dari hasil kejahatan dunia maya untuk senjata.

Dilansir dari media Daily Mail, ratusan juta dolar yang dicuri dari lembaga keuangan dan perusahaan cryptocurrency ini diketahui digunakan untuk mendanai program nuklir dan rudal Korea Utara.

Baca Juga: Luhut BP : Status PPKM Jabodetabek-DIY-Bandung Raya Naik Jadi Level 3

Walaupun Korea Utara telah dilarang melakukan uji coba nuklir dan meluncurkan rudal balistik, tetapi negara yang dipimpin Kim Jong Un ini terus mengembangkan aktivitasnya sehingga melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

Pyongyang, Korea Utara telah meningkatkan kegiatan kejahatan di dunia maya.

PBB sekali lagi melaporkan bahwa 35 negara telah menjadi sasaran peretas dari Korea Utara.

Seperti pada tahun 2016, upaya sebagian berhasil mencuri $1 miliar dari bank sentral Bangladesh.

Baca Juga: Update Sebaran Covid-19 Global Senin, 7 Februari 2022 : Rusia Alami Lonjakan Harian Tembus 100 Ribu Kasus

Pada Januari 2021, Google mengatakan tim peretas dari negara berpenduduk 25 juta jiwa itu menggunakan situs web palsu untuk meretas peretas lain.

Google mengungkapkan peretasan menggunakan profil media sosial palsu dan kemudian menggunakan metode rahasia untuk menginfeksi komputer mereka guna memperoleh informasi.  

Para ahli mengatakan serangan itu mencerminkan upaya Korea Utara untuk meningkatkan keterampilan sibernya dan mampu menembus produk komputer yang banyak digunakan seperti browser internet Chrome dan sistem operasi Windows 10.  

Pada tahun 2017, Korea Utara disalahkan setelah virus ransomware besar yang disebut WannaCry menyapu 150 negara dan mencapai setidaknya 200.000 target.

Baca Juga: Nasi Goreng ala Thailand yang Bahannya Amerika Banget

Hal ini mengakibatkan kereta api di Australia hingga pabrik mobil di Prancis berhenti beroperasi dan semua sistem komputernya tiba-tiba membeku.

Target yang paling mengkhawatirkan diincar Korea Utara saat ini adalah NHS yakni layanan kesehatan nasional Inggris di mana sekitar 600 organisasi di dalamnya terpengaruh.

Laporan PBB lainnya mengatakan peretas Korea Utara saat ini memperluas aktivitas menghasilkan uang mereka dengan mencuri rahasia militer dari luar yang kemudian dapat mereka jual.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: Daily Mail ABC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah