Afrika Selatan Deteksi Lebih Banyak Kasus Subvarian Omicron

- 5 Februari 2022, 07:30 WIB
Ilustrasi Omicron
Ilustrasi Omicron /PIXABAY/Alexandra_Koch

ZONABANTEN.com – Afrika Selatan mendeteksi lebih banyak subvarian virus corona Omicron BA.2 yang kini sedang memantaunya, tapi tidak ada tanda yang jelas bahwa BA.2 secara substansial berbeda dari varian Omicron asli, dari pandangan seorang ilmuwan senior, Jumat.

Michelle Groome dari Institut Nasional untuk Penyakit Menular dalam sebuah paparan  memperlihatkan bahwa Omicron BA.2 penyumbang 23 persen dari 450 sampel yang diurutkan sejak Januari melalui jaringan pengawasan genom Afrika Selatan.

Sementara yang asli, varian Omicron tersebut menyumbang 75 persen.

Dari 2.243 sampel yang diurutkan sejak Desember, Omicron BA.2 menyumbang empat persen dan varian asli Omicron 94 persen.

Baca Juga: Mane Dukung Senegal Untuk Menjuarai Piala Afrika

"Kami melihat peningkatan Omicron BA.2 ini, kami masih berupaya untuk mendapatkan informasi lebih mengenai subvarian khusus ini”

“Dan kami meningkatkan pengurutan dari provinsi-provinsi itu, tempat kami melihat lonjakan (kasus), memantau  proporsi yang disebabkan BA.2," kata Groome saat temu media.

"Pada tahap ini, tidak ada indikasi bahwa akan ada ... perbedaan antara subvarian Omicron yang berbeda ini”.

“ Seperti yang kami lihat pada Delta, terdapat banyak garis keturunan dan kami tidak melihat banyak perbedaan di antara mereka, namun kami akan tetap melakukan pemantauan," katanya.

Ketika ditanya apakah ada tanda-tanda Omicron BA.2 menyebabkan gejala yang berbeda, ia mengaku berharap tidak ada perubahan yang nyata.

Baca Juga: Kesiapan Bahan Pokok Seyogyanya Diantisipasi Seiring Lonjakan Omicron

Para ilmuwan akan menganalisis data rawat inap untuk dibuat petunjuk tentang tingkat keparahan penyakit yang terkait dengan subvarian tersebut, lanjutnya.

Afrika Selatan menderita  gelombang keempat pandemi yang dipicu Omicron akhir tahun lalu, tak lama setelah memperingatkan dunia bahwa varian yang sangat menular itu hadir muncul.

Kasus harian mulai turun sejak pertengahan Desember setelah mencatat rekor 26.000 lebih kasus dan angkanya sudah tetap dalam beberapa pekan terakhir sekitar 3.000 kasus baru per hari.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x