Network
ZONABANTEN.com - Negara Barat menekan pemenuhan hak asasi manusia pada Taliban, melalui pembicaraan Oslo, Norwegia.
Melalui pertemuan antar delegasi ini, Negara Barat mengatakan bahwa setiap bantuan yang diberikan kepada Afghanistan, harus dikaitkan dengan peningkatan hak asasi manusia.
Upaya pembicaraan ini dilakukan Taliban sebagai usaha mendapatkan pengakuan Internasional, serta upaya pencarian aset bank sentral Afghanistan yang dibekukan oleh Amerika Serikat.
Krisis Ekonomi negara ini semakin diperparah setelah sejumlah lembaga keuangan Internasional negara itu telah diputus sejak organisasi ini berkuasa kembali.
Baca Juga: 7 Dekorasi Imlek, Hadirkan Keberuntungan
Dengan kekeringan dan krisis ekonomi akibat perang beberapa dekade terakhir, situasi kemanusiaan di Afghanistan semakin memburuk dengan cepat.
Krisis juga semakin parah setelah Amerika Serikat memberlakukan sejumlah sanksi setelah pengambilalihan kekuasaan oleh Taliban.
Sekretaris Jenderal Dewan Pengungsi Norwegia, Jan Egeland, mengatakan bahwa bantuan tidak dapat dilakukan kecuali semua sanksi dicabut.
Dalam pembicaraan itu, Negara Barat menyampaikan harapannya terhadap kondisi Afghanistan terutama pada bidang pendidikan.
Baca Juga: Bikin Penggemar Antusias, Variety Show ‘2 Days & 1 Night’ Umumkan Aktor Ini Sebagai Member Tetap!
Negara Barat mengharapkan adanya akses pendidikan bagi anak laki-laki dan perempuan ketika tahun ajaran baru dimulai pada Maret 2022.
Pekan lalu Taliban telah berjanji bahwa setiap gadis di Afghanistan akan mendapat akses kembali ke sekolah pada akhir bulan Maret.
Sedangkan Perdana Menteri Norwegia, Jonas Gahr Store, mengatakan dalam forum PBB di New York bahwa pernyataan tersebut tampaknya serius dan asli.
Sementara Taliban memberikan respon positif terhadap Norwegia atas kesempatan pertemuan yang diberikan.
Baca Juga: Apakah Tepung Bisa Kadaluwarsa? Berapa Lama Umur Simpan yang Aman? Ini Jawabnya
“Norwegia memberi kami kesempatan ini merupakan pencapaian tersendiri. Dari pertemuan-pertemuan ini, kami yakin mendapatkan dukungan untuk sektor kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan Afghanistan,” kata Amir Khan Muttaqi, Menteri Luar Negeri Taliban.
Hingga kini Taliban masih mengharapkan adanya pencairan 10 miliyar dollar aset Afghanistan yang dibekukan Amerika Serikat, yang nampaknya belum ada kesepakatan tentang itu.***
