Dua sumber yang mengetahui briefing keamanan baru-baru ini mengatakan intelijen Amerika menunjukkan China mengirim beberapa transfer massal informasi sensitif ke Arab Saudi.
Laporan itu mengatakan para pejabat senior Amerika telah diberi pengarahan tentang intelijen yang menunjukkan bahwa China telah memberikan informasi tersebut.
Tidak segera jelas jangkauan atau muatan apa yang dimiliki rudal Arab Saudi, meskipun tampaknya mereka mirip dengan yang ada di gudang senjata China.
Namun di sisi lain, intelijen menunjukkan Arab Saudi juga telah mencari teknologi rudal balistik sensitif dari negara lain, sehingga sulit untuk menentukan jenis senjata yang sedang dibangun di Dawadmi.
Tidak mungkin Iran atau Arab Saudi, dua aktor terbesar di kawasan itu, akan setuju untuk berhenti membuat rudal jika yang lain diizinkan untuk melanjutkan.
"Sementara perhatian yang signifikan telah difokuskan pada program rudal balistik besar Iran, pengembangan Arab Saudi dan sekarang produksi rudal balistik belum mendapat tingkat pengawasan yang sama," kata Lewis.
“Produksi rudal balistik dalam negeri oleh Arab Saudi menunjukkan bahwa setiap upaya diplomatik untuk mengendalikan proliferasi rudal perlu melibatkan aktor regional lainnya, seperti Arab Saudi dan Israel,” jelasnya.
Baca Juga: Prediksi Crystal Palace vs Liverpool, Klasemen Dan Head To Head
Pada November 2020, menteri luar negeri Arab Saudi saat itu memperingatkan akan mengembangkan senjata nuklir jika Iran menjadi kekuatan nuklir.