Mohammed bin Salman Jadi Raja Tanpa Mahkota, Raja Salman Sudah 2 Tahun Menghilang, Kemanakah Raja Arab Saudi?

- 18 Januari 2022, 08:29 WIB
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Instagram/@mbsalsaud1
Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Instagram/@mbsalsaud1 /

ZONABANTEN.com - Pangeran Mohammed bin Salman kini disebut sebagai 'raja tanpa mahkota' di Arab Saudi.

Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman mengambil alih kendali dari ayahnya, Raja Salman dalam dua tahun terakhir.

Saat ini, dia bertanggung jawab atas pertemuan presiden dan resepsi pejabat, sementara Raja Salman tak pernah lagi tampil di depan umum.

Keberadaan Mohammed bin Salman di pucuk pimpinan Kerajaan Arab Saudi semakin menonjol dalam beberapa bulan belakangan.

Baca Juga: PKH Cair Hingga 3 Juta Mulai Januari 2022, Langkah Pengujiannya Sebagai Berikut

Dia menyambut dan bertemu dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Jeddah, Arab Saudi, pada awal Desember 2021.

Kemudian, pangeran berusia 36 tahun itu memimpin KTT regional, Dewan Kerjasama Teluk pada awal Januari 2022.

Biasanya, Raja Salman yang memimpin pertemuan tahunan itu, setelah berpelukan hangat dan berjabat tangan ramah dengan para pemimpin negara yang hadir.

Bahnkan, Mohammed bin Salman sempat melakukan tur Teluk menjelang KTT. Dia bertemu dengan para kepala negara anggota Dewan Kerjasama Teluk.

Baca Juga: Bahas Rambut, Calon Presiden Korea Selatan Janjikan Hal yang Dianggap Unik untuk Rakyatnya

Tak salah jika Mohammed bin Salman telah dianggap sebagai pemimpin de facto sejak pengangkatannya sebagai pewaris tahta pada Juni 2017.

"Gagasan bahwa putra mahkota adalah penguasa de facto negara itu," ucap Yasmine Farouk dari Carnegie Endowment for International Peace kepada AFP.

"Bertemu dengan presiden asing dan memimpin pertemuan puncak, hanya terjadi sebelumnya ketika raja-raja Saudi tidak dalam keadaan sehat," katanya.

"Yang baru, sekarang ada penerimaan nasional dan media atas peran paralel, bahkan lebih penting, untuk putra mahkota meski Raja Salman memenuhi semua tugasnya," ujarnya lagi.

Menariknya, semua urusan dengan istana Kerajaan Arab Saudi kini harus melalui kantor Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Baca Juga: Video Syur 61 Detik 'Nagita Slavina' Hasil Editan, Polisi Dalami Bukti-bukti Pelapor

"Setiap pengaturan saat ini dengan istana kerajaan hanya terjadi melalui kantor putra mahkota," kata seorang diplomat barat yang tak mau disebutkan namanya.

"Raja sudah tidak ada lagi di gambar… (Pangeran Mohammed) tidak lagi menjadi raja dalam membuat kebijakan, dia adalah raja di istana," ujarnya.

Raja Salman sendiri diketahui sudah dua tahun 'menghilang', tak pernah tampil lagi di depan publik.

Pertemuan terakhirnya dengan seorang pejabat asing di Riyadh, Arab Saudi adalah pada Maret 2020 lalu.

Ketika itu, dia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Inggris saat itu, Dominic Raab.

Baca Juga: Menteri Energi Arab Saudi Merasa Nyaman dengan Harga Minyak

Sedangkan perjalanan terakhirnya ke luar negeri adalah ke Oman pada Januari 2020, untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Sultan Qaboos.

Lalu, kemanakah Raja Salman selama ini?

Sejak munculnya wabah COVID-19, ternyata Raja Salman telah tinggal di Neom, sebuah perkembangan futuristik di Laut Merah.

Seiring dengan usianya yang sudah lanjut, kini berumur hampir 86 tahun, maka kekhawatiran atas kesehatan Raja Salman pun semakin meningkat.

Pihak berwenang Arab Saudi tidak mengatakan mengapa Raja Salman tidak hadir pada KTT baru-baru ini.

Baca Juga: Polres Metro Jakarta Barat Gagalkan Peredaran Sabu Jaringan Internasional, 25 Kg Dimasukan Speaker Mobil

Apalagi, sebelumnya sang raja sempat menyampaikan pidato yang disiarkan televisi tentang anggaran negara.

Meski begitu, Penasehat Pemerintahan Arab Saudi, Ali Shihabi menegaskan Raja Salman baik-baik saja, dan hanya berhati-hati.

"Sumber yang dapat dipercaya mengkonfirmasi bahwa raja dalam kondisi kesehatan yang sangat baik, berolahraga setiap hari, dan lain-lain," katanya di akun Twitter.

"Tapi berusia 86 tahun dan tidak nyaman mengenakan masker dan memiliki kecenderungan untuk ingin berjabat tangan dan menyapa orang dengan hangat, sehingga perlu ekstra hati-hati untuk menjaganya tetap aman dan nyaman, jauh dari (pertemuan) publik," ucapnya lagi.

Makanya, putra mahkota Mohammed bin Salman mengambil kendali dan menjadi raja tak bermahkota sebagai penguasa de facto di Arab Saudi.

Baca Juga: Cerita Upin Ipin Hanya Rekaan, Begini Konfirmasi dari Pihak Produksi

Bahkan, Mohammed bin Salman pun sudah menyingkirkan satu per satu pesaingnya dalam jalan menuju tahta.

"Tidak ada sumber oposisi efektif yang dapat diidentifikasi di dalam atau di luar keluarga kerajaan," kata Hussein Ibish, pakar Timur Tengah di Washington.

"MBS (Mohammed bin Salman) memang menjadi lebih menonjol dan kuat," ujarnya menambahkan.

Jalannya menuju tahta sudah jelas dan telah berlangsung selama beberapa waktu, serta tanpa hambatan yang dapat diperkirakan.

Kini, Mohammed bin Salman pun tampak semakin siap untuk menggantikan sang ayah, Raja Salman.

Baca Juga: INFO LOKER! Bank BNI Wilayah 06, Gaji Tinggi Kerja Enak, Cek Disini untuk Temukan Link Pendaftaran

Meski sekarang setidaknya masih hanya dalam perannya dari menyapa para pemimpin asing hingga memimpin KTT regional.***

Editor: Yuliansyah

Sumber: Times of Israel


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x