Capai 54 Derajat Celsius, Kota-Kota di Dunia Ini Pecahkan Rekor Suhu Terpanas di Tahun 2021

- 11 Januari 2022, 12:13 WIB
Suhu Furnace Creek di Death Valley, California pernah mencapai 43 derajat celsius sebelum mencapai suhu tertingginya di 54 derajat celsius. /Instagram @nationalparkdudes
Suhu Furnace Creek di Death Valley, California pernah mencapai 43 derajat celsius sebelum mencapai suhu tertingginya di 54 derajat celsius. /Instagram @nationalparkdudes /

ZONABANTEN.com - Terdapat sepuluh kota di berbagai belahan negara yang mengalami suhu tertinggi pada tahun 2021.

Menurut harian Inggris The Guardian, negara-negara tersebut adalah Oman, Uni Emirat Arab (UEA), Kanada, Amerika Serikat, Maroko, Turki, Taiwan, Italia, Tunisia, dan Dominika.

Dibanding tahun sebelumnya, rekor suhu panas ini akibat perubahan iklim ekstrim yang mengguncang dunia pada tahun 2021.

Rekor tertinggi berada di Furnace Creek di Death Valley, California, yakni 54,4 derajat celsius, pada 9 Juli 2021, ini menjadi suhu tertinggi yang pernah tercatat di Bumi.

Baca Juga: Mengejutkan! Pria Ini Hidup Dengan Jantung Babi Setelah Menjalani Transplantasi, Jadi Orang Pertama di Dunia

Angka tersebut tipis mengalahkan rekor suhu di kawasan itu di tahun sebelumnya sebesar 0,56 derajat celsius.

Kota Swiehan di United Emirates Arab memecahkan rekor nasionalnya pada 6 Juni 2021 dengan suhu 51,8 derajat celsius.

Begitu pula Joba di Oman, 16 Juni 2021 (51.6C), Kairouan di Tunisia, 11 Agustus 2021 (50.3C). Lytton di provinsi British Columbia Kanada membuat rekor nasional baru pada 29 Juni 2021 dengan 49,6 derajat celsius.

Sementara Sidi Slimane di Maroko (49,6C), Cizre di Turki (49,1C) dan Syracuse di Italia (48,8C) semuanya mencapai rekor suhu pada bulan Juli.

Taimali di Taiwan (40,6C) dan Canefield di negara kepulauan Karibia, Dominika (35,8C) mencatat rekor nasional mereka ditulis ulang pada bulan Agustus.

Baca Juga: Seorang Wanita Muslim di Tiongkok Divonis 14 Tahun Penjara Karena Beri Ajaran Agama Islam

Data ini dikumpulkan oleh ahli iklim Maximiliano Herrera, yang mempelajari lebih dari 400 cuaca di seluruh dunia.

Dari semua suhu tinggi yang tidak biasa di berbagai kota dan wilayah di seluruh dunia, ia memilih Furnace Creek sebagai 'ibu dari semua gelombang panas'.

Ia mengatakan kepada bahwa besarnya peristiwa ini telah melampaui apa pun yang telah ia liat selama meneliti peristiwa ekstrem di semua sejarah iklim dunia dalam beberapa abad terakhir.

Ahli iklim dan meteorologi juga mengungkapkan bahwa tahun 2021 banyak peristiwa tidak biasa yang melewati batas menjadi ekstrem.

Provinsi Henan di China juga dilanda banjir pada bulan Juli tahun lalu. Texas di Amerika Serikat mengalami suhu minus yang pada bulan Februari dan menewaskan hampir 200 orang dan menyebabkan jutaan orang mengalami pemadaman listrik.

Baca Juga: Unik! Akibat Covid 19 Sekarang Air Zam Zam Didistribusikan Lewat Robot Pintar

Kenya di Afrika mengalami dua musim hujan yang gagal berturut-turut, memaksa pemerintah untuk mengorganisir bantuan pangan untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun.

Guntur Arktik juga memberi gambaran tentang bagaimana perubahan iklim memburuk, mulai dari pencairan lapisan es, yang kemudian meningkatkan tingkat kelembaban atmosfer dan mengacaukan kondisi atmosfer, membuat guntur lebih mungkin terjadi.

Laporan Universitas California, di Berkeley tahun 2014 dalam jurnal Science, melaporkan setiap derajat Celcius kenaikan suhu kemungkinan akan meningkatkan insiden guntur 12 kali lipat. Sekitar 194 juta laporan guntur tercatat di seluruh AS pada tahun 2021, yang melampaui tahun 2020 sebesar 24 juta.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Korea Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x