"Antara pilihan mati atau melakukan transplantasi jantung babi ini. Saya ingin hidup. Saya tahu ini adalah tembakan dalam kegelapan, tapi itu pilihan terakhir saya," kata Bennett sehari sebelum operasinya, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh universitas.
Baca Juga: Sukses Kelabui Petugas, Pria di India ini ‘Berhasil’ Mendapat 11 Suntikan Vaksin Covid Dalam Setahun
Untuk melanjutkan operasi eksperimental jantung babi ke manusia, universitas memperoleh izin darurat dari Food and Drug Administration (FDA) AS pada Malam Tahun Baru melalui program penggunaannya yang penuh kasih.
"FDA menggunakan data dan data kami pada babi percobaan untuk mengizinkan transplantasi jantung babi pada pasien penyakit jantung stadium akhir yang tidak memiliki pilihan pengobatan lain," kata Dr Muhammad Mohiuddin, yang mengepalai program xenotransplantasi yaitu transplantasi organ hewan ke manusia. .
Sekitar 110.000 orang Amerika saat ini sedang menunggu transplantasi organ, dan lebih dari 6.000 pasien meninggal setiap tahun sebelum mendapatkannya, menurut organdonor.gov.
Jantung babi Bennett yang dimodifikasi secara genetik disediakan oleh Revivicor, sebuah perusahaan obat regeneratif yang berbasis di Blacksburg, Virginia.
Baca Juga: Akibat Omicron Melonjak, Meta Platforms Kembali Tunda Pembukaan Kantor
Pada pagi hari operasi, tim transplantasi mengambil jantung babi dan menempatkannya ke dalam alat khusus untuk mempertahankan fungsinya sampai operasi.
Babi telah lama menjadi sumber potensial transplantasi yang menggiurkan karena organ mereka sangat mirip dengan organ manusia. Jantung babi pada saat penyembelihan, misalnya, kira-kira sebesar jantung manusia dewasa.
Selain organ jantung babi, para ilmuwan juga sedang meneliti organ lain untuk ditransplantasikan ke manusia termasuk ginjal, hati, dan paru-paru.