ZONABANTEN.com - Singapura mencatat setidaknya satu kasus subvarian virus corona Delta, yaitu varian AY.4.2 yang dipercaya lebih menular daripada jenis dominan yang beredar saat ini.
Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengonfirmasi bahwa satu kasus impor terinfeksi dengan subvarian AY.4.2, tetapi menambahkan bahwa tidak ada bukti penyebaran ke masyarakat.
Sementara efeknya masih dipelajari, menurut situs agregator data outbreak.info, satu kasus dengan subvarian AY.4.2, yang belum dianggap sebagai varian yang menjadi perhatian.
Baca Juga: Usai Menembak Dua Pria Hingga Tewas, Remaja ini Menangis Sesenggukan saat Didakwa di Pengadilan
Wakil direktur Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Luo Yi-jun juga merujuk pada subvarian yang ada di Singapura.
Pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa mereka sedang memantau subvarian yang menjadi bagian dari enam persen dari semua kasus COVID-19 yang dianalisis di Inggris.
Pemantaua imulai pada 27 September 2021.
Sekitar 22.000 kasus telah terdeteksi di Inggris, serta di sekitar empat puluh negara lain, menurut outbreak.info.
Baca Juga: KPK: Kasus Dugaan Korupsi Balap Mobil Formula E Bisa Dihentikan