Lebih dari 200 Wanita Dipekerjakan Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci di Arab Saudi

- 23 Oktober 2021, 13:46 WIB
Saf sholat jemaah di Masjidil Haram, Mekkah, hari ini telah kembali normal.
Saf sholat jemaah di Masjidil Haram, Mekkah, hari ini telah kembali normal. /Foto: Twitter @hsharifain/

ZONABANTEN.com - Lebih dari dua ratus wanita tahun ini telah dipekerjakan oleh Kepresidenan Umum untuk urusan dua masjid suci, Masjidil Haram di Mekah, dan Masjid Nabawi di Madinah.

Selama kunjungan ke Paviliun Haramain saat Pameran Buku Internasional Riyadh pada Minggu, 10 Oktober 2021, hari terakhir acara, Dr. Abdulrahman Al-Sudais, imam Masjidil Haram di Mekah dan presiden kepresidenan umum.

Keduanya bertemu dengan penduduk setempat dan berbicara tentang peran dan keterlibatan perempuan dalam mengelola urusan masjid.

Di Kerajaan Arab Saudi, perempuan memiliki jalan yang jelas dengan diberi kesempatan, apalagi bagi perempuan yang memegang gelar doktor dan gelar master.

Baca Juga: Umrah dan Kunjungan ke Dua Masjid Suci Akan Dibatasi Menjadi Dua Kali Lipat

Keduanya mendukung para pemimpin dalam Visi Saudi 2030 untuk memberdayakan perempuan dan mendorong kaum muda.

Imam Al-Sudais diberi pengarahan tentang paviliun dan isinya, terutama koleksi Kompleks Raja Abdulaziz untuk penutup Ka'bah, yang merinci tahapan pembuatan, termasuk menenun, mewarnai, serta tampilan manuskrip langka dan publikasi ilmiah.

Perempuan memainkan peran historis dalam berdirinya Kerajaan Arab Saudi.

Kerajaan berkomitmen melalui Visi 2030 untuk memberdayakan perempuan sejalan dengan nilai-nilai Islam dan identitas nasional.

Saat ini, kaum muda di Arab Saudi mewakili sembilan puluh persen anggota kepresidenan di berbagai bidang.

Baca Juga: Mekah Melonggarkan Pembatasan COVID-19, Masjidil Haram Tidak Lagi Menerapkan Jarak Sosial

Pada Agustus 2021, Imam Al-Sudais menunjuk Dr. Al-Anoud Al-Aboud dan Dr. Fatima Al-Rashoud sebagai asisten di kantornya selain posisi senior lainnya dalam organisasi.

"Kami berusaha memberi perempuan tempat yang layak dan memadai yang diperintahkan oleh agama kami dan diterapkan oleh para pemimpin kami,” kata Imam Al-Sudais.

Pameran buku, yang dianggap sebagai pameran terbesar di kawasan tersebut dihadiri seribu penerbit selama sepuluh hari.

Pameran budaya, permainan interaktif, stand anak-anak, stasiun bacaan tersedia di sepanjang acara, dan lainnya, diakhiri dengan pertunjukan kembang api di atas pusat pameran.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x