Kembali Saling Tuduh Atas Uji Coba Rudal, Korea Utara Klaim Respon Amerika Berlebihan

- 21 Oktober 2021, 13:53 WIB
Korea Utara lakukan uji coba rudal dari kapal selam, Korea Selatan, Jepang, dan AS langsung menggelar pertemuan di Seoul.
Korea Utara lakukan uji coba rudal dari kapal selam, Korea Selatan, Jepang, dan AS langsung menggelar pertemuan di Seoul. /KCNA via Reuters


ZONABANTEN.com – Uji coba rudal yang dilakukan Korea Utara berbuntut panjang. Bahkan, hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan sempat memanas akibat uji coba tersebut.

Tak hanya dua negara Korea saja, Amerika Serikat juga merespon negatif akibat tindakan yang dilakukan Korea Utara beberapa waktu lalu.

Dilansir dari Reuters.com, pada Kamis, 21 Oktober 2021, Korea Utara mengatakan bahwa Amerika Serikat bereaksi berlebihan terhadap uji coba rudal yang dilakukan negaranya.

Amerika Serikat mempertanyakan ketulusan tawaran perundingan Washington dan menuduh Korea Utara melakukan standar ganda atas pengembangan senjata.

Baca Juga: Pertama Kalinya Ginjal Babi Berhasil Ditransplantasikan ke Manusia oleh Tim Medis AS

Pyeongyang mengatakan bahwa uji coba senjatanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya seperti yang dilakukan negara-negara lain.
 
Korea Utara menuduh Amerika Serikat, Korea Selatan, dan PBB mengadopsi kebijakan bermusuhan dan standar ganda terhadap negaranya.

Menurut Kantor Berita Resmi Korea Utara (KCNA), juru bicara Korea Utara di Kementerian Luar Negeri Pyeongyang menyampaikan bahwa tindakan Korea Utara dalam melakukan uji coba rudal balistik dari kapal selam merupakan aktivitas normal untuk rencana pertahanan menengah dan jangka panjang.

Juru bicara Korea Utara tidak menyetujui tuduhan Amerika Serikat bahwa uji coba rudal untuk membahayakan negara lain.

Selain itu, juru bicara tersebut juga mengatakan bahwa Washington telah mengambil langkah yang provokatif dengan menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Kepala Staf Gabungan Korea Utara menembakkan rudal balistik ke arah Laut Timur

Setelah tindakan Amerika Serikat tersebut, dilaksanakan sebuah pertemuan Dewan Keamanan pada hari Rabu lalu.

Sementara itu, Amerika Serikat mengatakan hal yang berlawanan dengan pernyataan Korea Utara.

Linda Thomas Greenfield, Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, pihaknya hanya mendesak Pyeongyang agar mematuhi aturan dan sanksi yang ditetapkan PBB.

PBB melarang uji coba nuklir dan rudal serta menawarkan pembicaraan dengan Korea Utara. Washington menegaskan bahwa pihaknya sama sekali tidak berniat untuk bermusuhan dengan Korea Utara.

“Sudah waktunya untuk terlibat dalam dialog yang berkelanjutan dan substantif menuju tujuan denuklirisasi lengkap di Semenanjung Korea," katanya pada wartawan.

Pihaknya juga mengklaim bahwa Amerika menawarkan pertemuan tanpa prasyarat apapun.

Baca Juga: Gagal Lindungi Data Pengguna, Facebook Digugat Pemerintah AS, Mark Zuckerberg Jadi Terdakwa

Namun pihak Korea Utara menyatakan keraguan atas tawaran tersebut akibat tuduhan standar ganda yang dilontarkan Amerika Serikat.

“Mengkritik DPRK karena mengembangkan dan menguji coba sistem senjata yang sama seperti yang dimiliki atau dikembangkan Amerika Serikat adalah ekspresi yang jelas dari standar ganda," tambah juru bicara Korea Utara.
 
Korea Utara mempertanyakan tentang keaslian pernyataan yang dikatakan Amerika tidak ingin memusuhi Korea Utara.

Juru bicara Korea Utara juga menegaskan kembali bahwa tindakan Amerika Serikat dan Dewan Keamanan PBB dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius. Pihaknya juga memperingatkan agar tidak merusak bom waktu yang berbahaya.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x