Network
ZONABANTEN.com – Setiap tanggal 18 Oktober diperingati sebagai Hari Perpustakaan Sekolah Internasional atau International School Library Day.
Perpustakaan dikenal sebagai tempat disimpannya berbagai bahan bacaan. Orang-orang datang ke perpustakaan untuk menemukan dan membaca beragam judul buku.
Begitu juga dengan perpustakaan sekolah. Hanya lokasinya saja yang berbeda, karena perpustakaan sekolah berada di lingkungan sekolah dan dikunjungi oleh para pelajar di sekolah tersebut.
Lalu, bagaimana sejarah kemunculan peringatan internasional ini? Berikut sejarah Hari Perpustakaan Sekolah Internasional, dikutip ZONABANTEN.com dari laman Sekretariat Negara pada Senin 18 Oktober 2021.
Peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional ternyata sudah ada sejak tahun 1999 silam. Dengan begitu, peringatan hari internasional ini berarti sudah diselenggarakan selama 22 tahun.
Presiden International Asscocitaion of School Librarianship (IASL), Dr Blanche Woolls adalah orang yang mencanangkan peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional tersebut pada tahun 1999.
Tanggal 18 Oktober 1999 menjadi pertama kalinya Hari Perpustakaan Sekolah Internasional mulai diperingati. Ketika itu, peringatannya mengambil tema "A Day in the Life", atau berarti "Satu Hari dalam Hidup'.
Peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional ini ditegaskan kembali oleh Presiden IASL, Peter Genco pada tahun 2005. Ini dimaksudkan agar pentingnya perpustakaan semakin disadari oleh banyak orang.
Baca Juga: Usai Thomas dan Uber Cup 2021, Ini 7 Event Badminton Internasional, Terdekat Ada Denmark Open 2021!
Awal mula peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional sendiri memang bertujuan untuk membangun kesadaran semua pihak terhadap upaya pengembangan perpustakaan sekolah di seluruh dunia.
Sekolah-sekolah di seluruh dunia pun bisa memilih sesuai dengan situasi dan kondisi di sekolah masing-masing untuk mengembangkan perpustakaan sekolah. Sehingga akan sesuai dengan kebutuhan para siswanya.
Kehadiran perpustakaan sekolah ini diharapkan dapat menumbuhkan budaya literasi sedari dini, mulai dari siswa sekolah. Sehingga, ke depannya akan turut membantu meningkatkan kecerdasan bangsa melalui membaca.
Untuk di Indonesia, setidaknya ada sekitar 225.000 perpustakaan sekolah di seluruh Tanah Air, menurut Bambang Kariyawan Ys dalam tulisannya pada Desember 2007, yang diterbitkan di laman Perpustakaan Nasional.
Namun, menurut Bambang, sebagian besar perpustakaan sekolah di Indonesia itu mengalami beragam masalah. Salah satunya, seperti kurangnya tenaga perpustakaan sekolah yang memadai, baik dari jumlah maupun kompetensi.
Selain itu, koleksi sarana dan prasarana, serta teknologi informasi di perpustakaan sekolah juga masih belum memadai pada saat itu. Namun, kini perkembangan perpustakaan sekolah tentu saja sudah semakin baik.
Diharapkan ke depannya pemerintah bisa mengadakan berbagai program untuk semakin mengembangkan perpustakaan sekolah di Indonesia. Misalnya, pelatihan, bantuan buku, hingga pengembangan sistem layanan.***
