Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Buruh yang berkuasa memuat foto-foto rudal jelajah baru yang sedang terbang dan ditembakkan dari pengangkut erektor.
Tes tersebut menunjukkan bahwa Korea Utara memiliki sarana pencegahan yang efektif untuk menjamin keamanan negaranya.
Hal itu dilihat dari peluncuran rudal pertama Korea Utara setelah menguji rudal balistik jarak pendek taktis baru pada bulan Maret.
Korea Utara juga melakukan uji coba rudal jelajah hanya beberapa jam setelah Presiden Joe Biden menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat pada akhir bulan Januari.
Baca Juga: Tragedi Kelam 13 September, Salah Satunya, Justru Pernah Terjadi di Indonesia
Seorang peneliti rudal di James Martin Center for Nonproliferation Studies, Jeffrey Lewis mengatakan bahwa rudal jelajah serangan darat jarak menengah merupakan ancaman rudal balistik dan merupakan kemampuan yang cukup serius bagi Korea Utara.
“Ini adalah sistem lain yang dirancang untuk terbang di bawah radar pertahanan rudal atau di sekitarnya” pungkasnya.
Rudal jelajah dan rudal balistik jarak pendek yang dapat dipersenjatai dengan bom konvensional atau nuklir sangat mengganggu kesatbilan jika terjadi konflik.
Hal itu disebabkan tidak jelasnya jenis hulu ledak yang mereka bawa.***