Usai Bersihkan 71 Ranjau Darat, Tikus Ini Pensiun

- 27 Agustus 2021, 15:31 WIB
Magawa, tikus pendeteksi ranjau darat di Kamboja dikabarkan akan segera pensiun.
Magawa, tikus pendeteksi ranjau darat di Kamboja dikabarkan akan segera pensiun. /REUTERS.

ZONABANTEN.com – Beragam cara dilakukan untuk membersihkan sisa ranjau darat sisa perang.

Salah satunya dengan menggunakan jasa hewan pengerat alias tikus.

Nah, cara ini dipakai Kamboja untuk membersihkan sisa-sisa ranjau darat usai perang dan konflik yang pernah terjadi disana.

Baca Juga: Vaksin Pfizer Hadir di Jakarta, Simak Target dan Syarat Penerimanya

Seekor tikus Afrika bernama  Magawa ditugaskan membersihkan wilayah di Kamboja dari ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.

Tugas Magawa “hanya” mengendus.

Nah, setelah “bekerja” selama 5 tahun dan membersihkan banyak ranjau darat dan alat-alat berbahaya lainnya yang dapat meledak, Magawa akhirnya pensiun.

Baca Juga: TERBARU! Jadwal, Lokasi dan Link Pendaftaran Penyuntikan Vaksin Pfizer DKI Jakarta

Menurut sebuah organisasi nirlaba Belgia, APOPO, Magawa telah membersihkan lebih dari 141.000 meter persegi tanah.

Ini setara dengan sekitar 20 lapangan sepak bola.

Ia mengendus 71 ranjau darat dan 38 jenis persenjataan yang tidak meledak.

Baca Juga: AMPUH! 5 Makanan Ini Efektif Cegah Penyakit Lambung

Untuk pertama kalinya, Magawa memenangkan penghargaan sipil tertinggi amal Inggris untuk keberanian hewan tahun lalu.

Ini merupakan sebuah kehormatan yang sejauh ini khusus diperuntukkan bagi anjing.

Artikel ini sebelumnya telah dimuat di pangandaran.com dengan judul 5 Tahun Kerja Mengendus Ranjau Darat di Kamboja, Tikus Afrika Bernama Magawa Pensiun

Baca Juga: B.I Eks iKON Dituntut 3 Tahun Penjara Atas Kasus Narkoba

“Meskipun masih dalam kondisi kesehatan yang baik, dia telah mencapai usia pensiun dan jelas mulai melambat,” kata APPO.

"Ini adalah waktunya (pensiun)," tambahnya.

APPO memutuskan bahwa tikus berkantung raksasa Afrika paling cocok untuk pembersihan ranjau darat.

Hal ini disebabkan ukuran tikus Afrika memungkinkan mereka berjalan melintasi ladang ranjau tanpa memicu bahan peledak dan melakukannya lebih banyak cepat daripada orang, bahkan mereka juga hidup hingga delapan tahun.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Liga Inggris Pekan ke-3: Arsenal Dapat Lawan Berat, Liverpool Ditantang Juara Eropa Live SCTV

Sedangkan Magawa adalah bagian dari kelompok tikus yang dibiakkan untuk tujuan ini.

Setelah lahir di Tanzania pada tahun 2014, dan pada tahun 2016, Magawa pindah ke kota barat laut Kamboja, Siem Reap, rumah dari kuil Angkor yang terkenal.

Ia memulai karirnya sebagai pelacak ranjau darat.

Baca Juga: Jelang Liga 1 Bali United vs Persik Kediri: Upaya Tim Promosi Taklukan Juara Bertahan

APOPO juga bekerja dengan program di Angola, Zimbabwe dan Mozambik untuk membersihkan jutaan ranjau yang tertinggal dari perang dan konflik.

Sementara itu, Lebih dari 60 juta orang di 59 negara terus terancam oleh ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak.

Pada 2018, APOPO melaporkan ranjau darat dan sisa-sisa perang lainnya menewaskan atau melukai 6.897 orang.***(Khairunnisa Fauzatul A/PR Pangandaran)

Editor: Yuliansyah

Sumber: PR Pangandaran


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah