Rugi hingga 11 Triliun Rupiah, Australia Gunakan Teknologi Gen Lawan Cik Siti!

- 26 Agustus 2021, 10:13 WIB
Ilustrasi tikus atau Cik Siti
Ilustrasi tikus atau Cik Siti //Pixabay/Alexas Fotos

Baca Juga: Milk Crate Challenge, Tantangan yang Viral Namun Berbahaya 

“Tidak ada yang pernah lupa hidup melalui wabah tikus,” kata Steve Henry, seorang ahli tikus di lembaga penelitian ilmiah Australia, Csiro dikutip ZONABANTEN.com dari Financial Times.

"Mereka masuk ke rumahmu, di setiap lemari, di tempat tidur dan di dapur, secara harfiah ke mana pun Anda pergi," katanya.

Menurut Henry, urin tikus dapat menyebarkan penyakit serius pada manusia, termasuk leptospirosis dan choriomeningitus limfositik, yang dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan meningitis.

Baca Juga: Viral! Seorang Wanita dengan Wajah Mirip Presiden Jokowi 

Tikus berkembang biak dengan cepat. Sepasang tikus dapat menghasilkan 500 anak dalam satu musim kawin, yang biasanya berlangsung dari musim panas hingga musim gugur.

Memprediksi berapa lama wabah tikus akan berlangsung sulit karena dapat berakhir secara tiba-tiba akibat penyakit, kekurangan makanan, dan kanibalisme.

“Ketika mereka kehabisan makanan, tikus mulai menyerang yang sakit dan lemah, mereka memangsa bayi tikus dan populasinya menghilang dengan sangat cepat,” kata Henry.***

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: Financial Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x