ZONABANTEN.com - Siswa sekolah menengah Korea Utara yang kedapatan bernyanyi dan menari dengan lagu BTS saat ini sedang diselidiki.
Sebuah sumber di Provinsi Pyongyan Selatan, Korea Utara, menyatakan bahwa para siswa tersebut adalah peserta pelatihan Pengawal Pemuda Merah Korea Utara, yang merupakan organisasi milisi taruna remaja, seperti yang dikutip ZONABANTEN dari Koreaboo.
Saat istirahat, para siswa tersebut kedapatan mendengarkan lagu BTS “Blood, Sweat, & Tears” di pemutar MP3.
Baca Juga: Jadwal Indosiar Hari ini Sabtu 7 Agustus 2021, LIVE Olimpiade Tokyo 2020 Final Sepak Bola, Cek Live Streamnya
Sebuah cabang lokal Partai Pekerja Korea Utara dan keamanan negara diberitahu bahwa para siswa mendengarkan BTS, dan mereka sedang diselidiki karena terlibat dalam ideologi dan budaya reaksioner.
Di bawah undang-undang yang disahkan oleh Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong Un pada Desember 2020, orang yang kedapatan memiliki atau menonton hiburan Korea Selatan akan dijatuhi hukuman 5 hingga 15 tahun di kamp kerja paksa.
Mereka yang ketahuan berbicara, menulis, atau bernyanyi dalam style Korea Selatan dapat menghadapi kerja paksa hingga 2 tahun.
Terlepas dari hukuman yang lebih ketat untuk mengkonsumsi media Korea Selatan, sebuah sumber mengatakan kepada Seoul Pyongyang News bahwa lagu-lagu BTS sangat di kalangan pemuda Korea Utara.
Baca Juga: Stres Pandemi Tak Kunjung Usai? Yuk Rawat Tanaman Hias Ini, Bisa Mengurangi Stres Loh!
Anak-anak muda Korea Utara tahu bahwa BTS telah menduduki puncak tangga lagu Billboard berkali-kali.
Sumber tersebut juga mengungkapkan bahwa anak muda Korea Utara menyukai lagu-lagu BTS karena lirik mereka tentang cinta diri atay Love Myself.
Sebelumnya, pada Agustus 2020 lalu, 3 tentara Korea Utara ditangkap karena juga mendengarkan dan menari lagu BTS “Blood, Sweat, & Tears.”
***