Baca Juga: 12 Orang Meninggal dalam Banjir Terparah di Kota Zhengzhou, China
Banyak agen dan personel FBI saat ini serta mantan anggota juga telah melaporkan gejala saat berada di luar negeri, khususnya di Eropa dan Asia Tengah, dengan beberapa pegawai terkena penyakit seperti itu di Wina sejauh lebih dari 10 tahun yang lalu.
Beberapa insiden serupa juga dilaporkan di Berlin baru-baru ini di lingkungan diplomat Jerman.
Sindrom Havana pertama kali muncul di Kedutaan Besar AS di Kuba pada tahun 2016 ketika pejabat mulai sakit secara misterius.
Beberapa membutuhkan perawatan di rumah sakit selama berbulan-bulan, dan yang lainnya mengalami cedera otak.
Penyebab penyakit ini tidak diketahui, namun beberapa pihak percaya bahwa penyakit itu disebabkan oleh serangan musuh AS menggunakan senjata gelombang radio yang diarahkan.
Gejalanya termasuk pusing, kehilangan keseimbangan, gangguan pendengaran dan kecemasan hingga sesuatu yang digambarkan sebagai “kabut kognitif”.
Akibat adanya gejala aneh yang menimpa para pejabat, AS menuduh Kuba telah melakukan “serangan sonik”, namun telah dibantah keras hingga ketegangan meningkat di antara kedua negara tersebut.***