ZONABANTEN.com - Ordo agama Katolik yang mengoperasikan sekolah perumahan di Saskatchewan dan British Columbia mengatakan akan mengungkapkan semua dokumen sejarah yang dimilikinya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, ratusan kuburan tak bertanda telah ditemukan di sekolah perumahan Saskatchewan
Misionaris Oblat Maria Tak Bernoda mengoperasikan 48 sekolah, termasuk Sekolah Kediaman Indian Marieval di Cowessess First Nation di Saskatchewan dan Sekolah Kediaman Indian Kamloops di B.C.
"Kami tetap sangat menyesal atas keterlibatan kami di sekolah-sekolah perumahan dan kerusakan yang mereka bawa ke masyarakat dan komunitas adat," ujar sebuah pernyataan dari para Oblat.
Para pemimpin adat dan yang lainnya telah menyerukan pelepasan semua dokumen yang berkaitan dengan sekolah tempat tinggal.
Baca Juga: Makam Tak Bernama di Samping Sekolah Terus Ditemukan, Beberapa Warga Etnis Dukung Pembatalan Canadian Day
Cowessess First Nation mengumumkan bahwa radar penembus tanah menunjukkan 751 kuburan tak bertanda di lokasi sekolahnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya "Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada".
Bobby Cameron, Ketua federasi di Cowessess First Nation di Marieval Indian Residential School menyatakan angka itu cukup signifikan,
Bulan lalu,seperti yang diberitakan sebelumnya, Tk'emlups te Secwepemc First Nation mengatakan teknologi yang sama telah mendeteksi apa yang diyakini sebagai sisa-sisa 215 anak di sekolah Kamloops.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, "Kanada Dikejutkan Dengan Penemuan Ratusan Mayat Anak-anak, PM Justin Trudeau : Ini Memilukan", Justin Trudeau,Perdana Menteri Kanada, menggambarkan penemuan ini sebagai hal yang memilukan.
Dalam pernyataan itu, para Oblat mengatakan mereka telah bekerja untuk membuat dokumen sejarah tersedia melalui universitas, arsip dan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi.
Mereka mengatakan pekerjaan itu tidak selesai karena komplikasi dengan undang-undang privasi provinsi dan nasional.
Baca Juga: Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada
Mereka meminta bimbingan dari organisasi yang akrab dengan undang-undang tersebut.
"Kami lebih lanjut mengakui bahwa penundaan dapat menyebabkan ketidakpercayaan, kesusahan, dan trauma yang berkelanjutan terhadap masyarakat adat di seluruh British Columbia, Saskatchewan, dan seluruh negara," ujar para Oblat dalam pernyataan itu.
Para Oblat mengatakan mereka tidak akan memblokir akses ke dokumen sejarah yang mereka miliki. Mereka juga berkomitmen untuk mencari bimbingan dari First Nations dan pemerintah.
"Kami akan bekerja dengan uskup dan pemimpin lain di Gereja Katolik untuk mendukung kebenaran penuh dalam masalah ini." ujar pernyataan tersebut.***