Makam Tak Bernama di Samping Sekolah Terus Ditemukan, Beberapa Warga Etnis Dukung Pembatalan Canadian Day

- 25 Juni 2021, 08:06 WIB
Potret lawas Kamloops Indian Residential School di Kanada
Potret lawas Kamloops Indian Residential School di Kanada /coastmountainnews.com


ZONABANTEN.com - Komunitas adat bergulat dengan trauma baru dari temuan ratusan kuburan tak bertanda di dekat bekas sekolah tempat tinggal.

Dalam empat hari setelah ditemukannya 215 situs pemakaman tak bertanda di Kamloops, BC, saluran telepon krisis yang menawarkan dukungan emosional mengalami peningkatan panggilan sebesar 265 persen.

Berita itu, seperti yang diberitakan sebelumnya, "Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada" terjadi satu bulan setelah penemuan serupa di sekolah lainnya yang jua pernah diberitakan "Kanada Dikejutkan Dengan Penemuan Ratusan Mayat Anak-anak, PM Justin Trudeau : Ini Memilukan".

Nola Jeffrey, kepala dari pusat penyembuhan di B.C, yang menjalankan garis krisis.

Baca Juga: Putin Dukung Bersatunya Rusia dan Eropa, Tuduh Amerika Terlibat Pemberontakan di Krimea

"Kami mendapatkan lebih, lebih, lebih, lebih banyak panggilan, panggilan langsung dari para korban selamat yang [...] sebelumnya belum menceritakan kisah mereka [...] tetapi sekarang mau menceritakannya, tidak mau diam lagi," ujar Jeffrey pada CTV News.

“Banyak dari mereka melakukannya karena […] otak mereka dicuci untuk percaya bahwa tidak ada yang akan percaya apa yang mereka katakan.” ujar Jeffrey menambahkan.

Trauma itu diperkirakan akan terus meningkat seiring lebih banyak situs pemakaman yang dikonfirmasi.

Pada hari Rabu, Cowessess First Nation mengatakan bahwa mereka telah menemukan "ratusan" kuburan di daerah sekitar Marieval Indian Residential School.

Seluruhnya akan dirilis dalam konferensi pers pada hari Kamis, tetapi Federasi Bangsa Adat Berdaulat (Federation of Sovereign Indigenous Nations atau FSIN) mengatakan bahwa jumlah kuburan tak bertanda akan menjadi yang paling signifikan hingga saat ini di Kanada.

Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi memperkirakan 6.000 anak meninggal di sekolah-sekolah ini.

Jeffrey menentang penggunaan istilah sekolah pada tempat tersebut, menurutnya, istilah itu membersihkan kekejaman yang terjadi di sana.

"Saya tidak suka menyebut tempat itu sekolah," ujar Jeffrey.

"Sekolah adalah tempat di mana [...] seseorang diasuh dan ditempatkan sehingga bakat mereka bisa keluar,” ujar Jeffrey menjelaskan.

Baca Juga: Mengerikan! Kuburan Massal Anak-anak Tak Bertanda Kembali Ditemukan di Bekas Sekolah Kanada

“Tempat-tempat itu sama sekali tidak serupa, mereka lebih seperti, menurutku, kamp konsentrasi akan menjadi kata terbaik yang bisa aku gunakan untuk menjelaskannya.” ujar Jeffrey menegaskan.

Untuk generasi keluarga First Nation, ini adalah kisah yang akrab, kisah yang sangat dikenal oleh Suzanne Stewart.

Ibu dan saudara Stewart bersekolah di sekolah asrama. Dia sekarang menjadi psikolog dan profesor di University of Toronto.

“Saya pikir individu dan komunitas Pribumi perlu memiliki fokus untuk dapat memilih bagaimana kita ingin mengatasi masalah ini,” ujar Suzanne kepada CTV News.

Aaron Young, ketua First Nation, berbicara pada konferensi pers Rabu ketika Alberta menjanjikan $8 juta untuk menemukan sisa-sisa anak-anak di bekas sekolah tempat tinggal, juga mengetahui rasa sakit para penyintas.

“Saya salah satu dari mereka,” ujar Aaron.

“Saya juga sekolah di sekolah harian. Perlakuan yang kami terima selama itu, kami pikir itu normal.” ujar Aaron menambahkan.

Selain pemberian hibah, beberapa daerah mencari cara lain untuk mengatasi kebutuhan rekonsiliasi dan pengakuan.

Hari peringatan ulang tahun Canadian Confederation (Canada Day) pada 1 Juli mendatang sudah dekat.

Tetapi perayaan itu dibatalkan di beberapa bagian negara.

Banyak yang melihat perayaan kelahiran negara itu sebagai penghinaan mengingat meningkatnya diskusi seputar awal kolonial yang penuh kekerasan di negara itu.

Namun, tidak semua setuju. Pemimpin Konservatif Erin O'Toole mengatakan bahwa dia tidak berpikir membatalkan Hari Kanada adalah langkah yang tepat.

Baca Juga: Menyambut Kehadiran Buah Hati Rey Mbayang Ciptakan Lagu dan Menjadi Trending Youtube

“Mari kita pastikan kita tidak melupakan atau menutupinya,” ujar Erin.

“Tetapi mari kita juga menyalurkan rasa sakit dari kegagalan Kanada untuk membangun negara, bukan meruntuhkannya.” ujar Erin menambahkan.

Tetapi yang lain melihat melewatkan liburan sebagai salah satu langkah potensial untuk mengakui rasa sakit yang telah ditutup-tutupi terlalu lama.

“Saya pikir perayaan Hari Kanada sebelumnya adalah salah satu cara untuk mulai mengatasinya, untuk mengakui bahwa perayaan Kanada sebenarnya tidak hanya tidak sopan tetapi juga sangat traumatis bagi masyarakat adat,” ujar Stewart.

Para korban selamat mengatakan temuan baru-baru ini hanyalah dari puncak gunung es, seiring lebih banyak kebenaran terungkap, dan lebih banyak kuburan tak bertanda dikonfirmasi di seluruh negeri.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: CTV News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x