ZONABANTEN.com – Baru-baru ini, Australia dikejutkan dengan serangan wabah jutaan tikus yang merusak lahan pertanian dan meneror penduduk desa.
Sementara itu, pejabat berencana menggunakan racun dan mengembangkan teknologi gen untuk mensterilkan tikus-tikus yang mewabah.
Para petani di New South Wales, negara bagian yang terkena dampak paling parah, memperingatkan bahwa kerugian akibat wabah tikus mencapai AUS$1 miliar (Rp11 T) karena gagal panen dan umpan beracun musim ini.
Penduduk di kota-kota pedesaan telah berperang selama enam bulan melawan serangan tikus rumah liar, yang telah menggerogoti kabel pada peralatan rumah tangga, persediaan air yang tercemar dan bahkan menggigit pasien di ranjang rumah sakit.
Baca Juga: Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah Kabupaten OKI Terbentuk, Ini Misinya
Para ilmuwan mengatakan wabah itu didukung oleh kondisi cuaca yang menguntungkan setelah bertahun-tahun kekeringan dan panen gandum terbesar kedua tercatat di Australia.
Otoritas negara bagian telah mengusulkan penggunaan napalm dengan mengizinkan petani menggunakan racun bromadiolone terhadap tikus, yang telah memicu perdebatan sengit mengenai dampak lingkungannya.
Paket kontrol tikus senilai AUS$50 juta (Rp548 M) yang diluncurkan pekan ini mencakup rencana untuk mengembangkan teknologi "penggerak gen" untuk mensterilkan tikus.