Cari Ibunya, Warga Jepang Mantan Korban Penculikan Korea Utara Kampanyekan Penyelamatan Korban

- 25 Mei 2021, 09:04 WIB
Ilustrasi penculikan.
Ilustrasi penculikan. /PublicDomainPictures / Pixabay

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Seorang mantan warga Jepang yang diculik dan telah kembali dari Korea Utara, semenjak hampir dua dekade lalu, telah kembali berkampanye untuk mengembalikan korban penculikan lainnya.

Soga Hitomi diculik oleh agen Korea Utara pada tahun 1978 bersama ibunya, Miyoshi. Soga kembali ke Jepang pada 2002, namun keberadaan ibunya masih belum diketahui.

Untuk pertama kalinya dalam dua tahun, Soga mengumpulkan tanda tangan pada hari Minggu di sebuah tempat di Kota Sado Prefektur Niigata, kota asalnya. 

Dia biasanya berkampanye untuk segera menyelamatkan semua korban penculikan setiap tahun. 

Namun tahun lalu ia terpaksa menghentikan aktivitasnya, akibat penyebaran virus corona.

Baca Juga: Dianggap Sebarkan Berita Bohong Kasus Tabrak Lari, Roy Suryo Polisikan Lucky Alamsyah

Soga mengatakan dia frustasi, karena dia dilarang mengumpulkan tanda tangan untuk waktu yang lama.

Dia mengatakan ingin mengingatkan orang-orang di seluruh Jepang untuk tidak pernah melupakan masalah tersebut dan tidak pernah memaafkan Korea Utara karena melakukan penculikan. 

Soga juga menyatakan pihaknya berharap pembicaraan antara Jepang dan Korea Utara bisa dilakukan secepatnya. Soga juga berbagi kenangan tentang Yokota Shigeru. 

Yokota meninggal tahun lalu, setelah berjuang selama beberapa dekade untuk mengembalikan putrinya Megumi, yang diculik oleh agen Korea Utara.

Soga mengaku diminta oleh Yokota untuk menyanyikan lagu yang biasa dia nyanyikan bersama Megumi di Korea Utara. 

Dia bilang dia menyanyikan sajak anak-anak, Momiji, untuknya. 

Soga mengatakan Yokota mendengarkan nyanyiannya dengan penuh perhatian dengan senyum hangat di wajahnya.

Baca Juga: Menkominfo: Masih Terus Diselidiki Dugaan Kebocoran Data Pengguna BPJS

Di hari-hari akhirnya, Yokota hanya bisa ditemani oleh tiga foto dari Megumi.

Megumi menghilang saat ia masih duduk di kelas satu SMA, ia terakhir terlihat sedang berjalan pulang pada 15 November 1977 dari sekolahnya di Niigata, Barat Laut Jepang.

Keluarga Yokota pun menaruh foto Megumi di dalam petinya untuk dikubur bersama.

Soga kemudian mengulangi seruannya untuk menyelesaikan masalah penculikan. 

Soga juga menambahkan bahwa waktu hampir habis, terutama mengingat usia anggota keluarga korban yang semakin tua.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: NHK


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah