Dalam arahan tersebut, penerima bantuan dari ‘dapur komunitas’ mereka yang ditanam oleh mereka (planted) diharapkan untuk memposting di media sosial dengan pujian untuk inisiatif mereka.
Baca Juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, TNI-Polri Kirim Pasukan Ke Ilaga
Proyek ini dimaksudkan untuk "secara jelas menunjukkan kemitraan yang jelas antara polisi dan masyarakat di daerahnya pada masing-masing PCP,"
Arahan tersebut juga menambahkan bahwa "setiap penerima manfaat akan mengambil gambar dari kegiatan dan mengunggahnya di akun Facebook mereka masing-masing."
Kilusang Magbubukid ng Pilipinas (KMP), sebuah kelompok progresif, menyebutkan dalam pernyataannya yang dikutip ZONA BANTEN dari Philstar bahwa arahan itu "menunjukkan keputusasaan PNP,”
Menurut kelompok progresif tersebut, PNP meniru dapur masyarakat untuk memajukan kepentingan egois mereka dalam menyelamatkan citra dan reputasi PNP yang ternoda.
Danilo Ramos, selaku ketua KMP juga melayangkan tanggapannya seperti yang dikutip pada artikel Philstar yang sama.
"Upaya menyedihkan oleh PNP ini juga dimaksudkan untuk membajak gerakan dan tujuan yang bermaksud baik dari dapur komunitas yang dipimpin oleh masyarakat untuk membantu populasi kita yang lapar dan membutuhkan.” ujar Ramos.
“Seperti NTF-ELCAC, PNP keluar untuk menyabotase dapur masyarakat melalui politik dan red-tagging,”ujar Ramos menambahkan.
Baca Juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, TNI-Polri Kirim Pasukan Ke Ilaga
Kelompok buruh Kilusang Mayo Uno (KMU) juga mengutuk arahan tersebut terutama dengan adanya "warga sipil penerima tanaman" di antara inisiatif dapur komunitas milik polisi untuk menunjukkan adanya "partisipasi masyarakat."