ZONABANTEN.com — Kepolisian Nasional Filipina kini meluncurkan dapur komunitas mereka yang disebut "Barangayanihan".
Kejadian ini terjadi setelah laporan tentang polisi yang melakukan intimidasi terhadap pengelola dapur komunitas selama seminggu terakhir.
Dapur komunitas adalah tempat orang bisa mendapatkan atau menyumbangkan barang terutama makanan. Dapur komunitas ini mengedepankan prinsip "ambil apa yang dibutuhkan, dan berikan apa yang bisa diberikan"
Sayangnya, pemerintah Filipina tidak begitu menyukai gerakan ini karena latar belakangnya yang dibuat sebagai kritik terhadap pemerintah dan adanya tanda-tanda komunisme walaupun belum ada bukti terhadap tuduhan tersebut.
Akibatnya, banyak penyelenggara dapur komunitas memutuskan untuk menutup gerainya. Philstar juga melaporkan adanya laporan penggangguan dan intimidasi dari personil polisi pada beberapa dapur komunitas.
Baca Juga: Disebut Pasif, Komunitas Blandongan Tangsel Ajak Wali Kota Sering Turun ke Masyarakat
Menurut akademisi dan anggota kelompok progresif yang dikutip Philstar, tanggapan dari pemerintah itu terasa seolah mereka terancam karena ketidak tanggapannya pada masalah pandemi.
Menurut ringkasan proyek dari Direktorat Philippines National Police (PNP) untuk Hubungan Polisi dan Komunitas yang didapatkan Philstar, mereka diinstruksikan untuk "menggunakan dapur komunitas Maginhawa sebagai inspirasi" dalam pembangunan "Barangayanihan Lugawan" mereka.
Police-Community Precinct (PCP) adalah pos terdepan yang secara administratif berada di bawah sebuah kantor polisi.