Luis Arce Menyangkal Kongkalikong dengan Zuniga Dalam Upaya Kudeta Militer yang Gagal

- 28 Juni 2024, 22:59 WIB
Presiden Bolivia Luis Arce
Presiden Bolivia Luis Arce /
 
ZONABANTEN.COM -  Luis Arce menyangkal bekerjasama dengan Zuniga dalam upaya kudeta yang gagal. Kudeta yang dilakukan pada tanggal 26 Juni 2024 waktu setempat ini dilakukan karena kekecewaan Zuniga terhadap Arce yang telah mencopotnya dari jabatan Panglima Angkatan Bersenjata. 
Di hadapan wartawan, Zuniga mengatakan bahwa Luis Arce menyuruhnya untuk menyerbu istana kepresidenan. Zuniga mengaku Arce menyuruhnya menyerang istana karena keadaan sangat kritis. Namun hal ini disangkal oleh Presiden Bolivia di hadapan wartawan pada siaran langsung televisi. Ia mengatakan Zuniga tidak pernah memberitahukan kepadanya mengenai tindakan yang akan dilakukan Zuniga, dan mengaku terkejut saat mendengarkan pernyataan tersebut. 
 
"Kami tidak pernah mengetahui mengenai tindakan yang dilakukannya, dan kami pun terkejut. Terdapat beberapa pernyataan yang diberikan oleh Zuniga sebagai mantan kepala staf Angkatan Darat, kami harus memikirkan beberapa hal yang dikatakan, dan beberapa darinya kontradiktif" ungkap Arce dalam sebuah siaran langsung yang diadakan oleh stasiun Berita Bolivia TV. Arce berpendapat, Zuniga berharap Arce memaafkan ketidakloyalan Zuniga, serta tindakannya yang melanggar konstitusi. 
 
 
Selain Arce, Menteri Kehakiman Bolivia, Ivan Lima juga menyangkal pernyataan Zuniga.  Ivan Lima menyatakan Zuniga  berusaha untuk menjustifikasi perbuatannya dan mengatakan Zuniga akan berhadapan dengan Hukum karena tindakannya. Dilansir dari Instagram TRT World,setelah percobaan kudeta terjadi, Presiden Bolivia langsung menggantikan Panglima Angkatan Bersenjata, Kepala Staf Angkatan Udara, Kepala Staf Angkatan Laut, dan Kepala Staf Angkatan Darat Namun Zuniga mengaku Arce menyuruhnya untuk melakukan tindakannya.
 
Kudeta terjadi karena ketidakpuasan beberapa kalangan sejak  Luis Arce terpilih di tahun 2020. Sejak dirinya terpilih sebagai Presiden,Luis Arce telah memimpin negeri dengan baik. Beberapa ahli mengatakan Luis Arce berhasil membawa stabilitas politik ke Bolivia. Ini dapat dibuktikan karena sejak Arce memimpin, beberapa oposisi telah kembali dari pengasingan.Meskipun berhasil dalam  membawa stabilitas politik, di bawah kepemimpinannya Arce gagal membayar hutang Bolivia, dan gagal menjaga kekurangan dolar AS, yang berakibat fatal terhadap hutang Bolivia.
 
Selain itu,Bolivia tetap dipenuhi dengan konflik antara sayap kiri dengan sayap kanan. Di bawah kepemimpinannya, Luis Arce telah menangkap beberapa oposisi sayap kanan terutama dari Provinsi Santa Cruz, seperti pada tahun 2023 dimana Arce  menangkap Camacho, seorang oposisi sayap kanan yang melakukan kerusuhan di 2019, yang berasal dari Santa Cruz.Selain itu dari sayap kiri,  Arce mengalami tekanan dari Mentor Politiknya dan juga mantan Presiden Evo Morales.Evo Morales telah mengatakan, dirinya akan maju dalam pemilihan presiden tahun 2025 untuk berkontestasi melawan Arce. Hal ini menyebabkan terpecahnya Partai Gerakan Menuju Sosialisme. Namun awal tahun 2024, pencalonan Evo Morales ditolak oleh Pengadilan Bolivia, yang sempat menyebabkan demo besar-besaran.
 
 
Evo Morales memiliki hubungan yang romantis dengan Arce. Evo Morales yang membawa Arce ke dunia politik di tahun 2005 dimana Morales berhasil memenangkan pemilihan Presiden. Pada tahun yang sama, Morales mengangkat Arce sebagai Menteri Keuangan. Arce dianggap sukses menjadi Menteri Keuangan. Saat menjabat sebagai Menteri Keuangan, Arce berhasil membawa Bolivia keluar dari kemiskinan. Komoditas seperti Gas dan Minyak Bumi menjadi lebih laku. Berkat kesuksesannya sebagai Menteri Keuangan, Arce sering dinobatkan sebagai orang utama di belakang keajaiban ekonomi Bolivia pada tahun 2000-an.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah