Kim Jong Un Marah, Korea Utara Eksekusi Seorang Pejabat Gegara Beli Alat Kesehatan Murah dari China

- 1 Mei 2021, 15:04 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un /Pixabay/Victoria_Borodinova


ZONABANTEN.com – Korea Utara telah mengeksekusi seorang pejabat partai setelah mereka menentang Kim Jong Un dengan harapan mendapatkan alat kesehatan untuk pasien.

Kim Jong Un mulai membangun Rumah Sakit Umum Pyongyang pada Maret tahun lalu, menuntut fasilitas itu dibangun hanya dalam waktu enam bulan.

Tetapi tenggat waktu 6 bulan telah berakhir, di tengah rumor bahwa bangunan yang sudah selesai itu tidak memiliki peralatan medis dasar di dalamnya.

Dilansir dari Daily Mail, seorang pejabat partai telah dieksekusi, setelah sebuah solusi diusulkan yang bertentangan dengan visi Kim Jong Un untuk rumah sakit tersebut.

Baca Juga: Disanksi Barat Atas Pemenjaraan Navalny, Rusia Balas dengan Blacklist 8 Pejabat Uni Eropa ke Negaranya

Kim menginginkan fasilitas itu dilengkapi dengan peralatan medis dari Eropa, menurut surat kabar Daily NK Korea Selatan.

Tetapi sebuah rencana alternatif dibuat untuk menggunakan peralatan dari Tiongkok sebagai gantinya, dan pejabat itu disalahkan ketika Kim Jong Un yang marah mengetahuinya.

Pejabat yang dieksekusi itu adalah wakil direktur di Kementerian Luar Negeri, yang berusia awal 50-an, dan bertanggung jawab untuk mengimpor dan mengekspor.

Menurut laporan, seorang eksekutif di Kementerian Kesehatan juga diberhentikan.

Kim Jong Un, yang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Swiss, dilaporkan percaya peralatan buatan Eropa memiliki kualitas terbaik.

Oleh karena itu, partai mengalokasikan anggaran yang besar untuk melengkapi rumah sakit tersebut sesuai dengan keinginannya.

Tetapi para pejabat diduga berjuang untuk mengatasi sanksi Eropa terhadap Korea Utara dan karena pandemi juga kesulitan membawa barang-barang tersebut ke negara netral ketiga.

Baca Juga: Kasus Penculikan 2 Anjing Bulldog Prancis Milik Lady Gaga, 5 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka

Saat itulah dibuat rencana untuk menggunakan peralatan China yang lebih murah dan bisa lebih mudah diimpor.

Namun, kontrak dilaporkan telah ditandatangani sebelum Kim Jong Un dapat menyetujui perubahan tersebut.

Analis Korea Utara, Martyn Williams, yang mengawasi pembangunan rumah sakit melalui citra satelit, mengatakan pada Januari bahwa sumber peralatan medis tampaknya menjadi masalah.

Menurutnya, salah satu poin penting adalah pengadaan peralatan medis.

Pemindai dan sejenisnya tidak murah dan Korea Utara tidak kaya.

Foto dari kunjungan Kim Jong Un ke rumah sakit Juli lalu menunjukkan bahwa sebagian besar bangunan telah selesai, meskipun sebagian besar jendela belum dipasang.

Pada bulan September semua eksteriornya tampak sudah selesai.

Baca Juga: Abaikan Sanksi Internasional, Kim Jong Un Siapkan Senjata Nuklir

Kim awalnya memerintahkan rumah sakit dibuka pada 10 Oktober 2020 bertepatan dengan peringatan 75 tahun partai yang berkuasa didirikan.

Namun, sampai saat ini rumah sakit tersebut belum dibuka.

Rumah sakit itu bukanlah proyek konstruksi besar pertama yang jatuh di pinggir jalan di Korea Utara.

Hotel Ryugyong di Pyongyang, juga dikenal sebagai Hotel of Doom, seharusnya selesai pada tahun 1992, tetapi gedung pencakar langit 105 lantai tetap kosong dan belum selesai hari ini.

Dan sebuah resor pantai di timur kota Wonsan, dijuluki Benidorm Korea Utara, telah melewati beberapa tenggat waktu tanpa pembukaan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x