Hezi Levi, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan bahwa dia prihatin tentang potensi wabah virus karena kerumunannya yang besar.
"Saya kemarin mengungkapkan keprihatinan saya mengumpulkan ratusan ribu orang yang datang untuk merayakan Lag BaOmer, dan kami berbicara tentang skenario yang mungkin sangat berbahaya terkait korona," kata Levi dikutip ZONABANTEN.com dari NPR.
Baca Juga: Longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan,Pencarian Korban Tertimbun Terus Dilakukan
Terlepas dari peringatan dari pejabat kesehatan Israel, media lokal memperkirakan kerumunan di festival tahun ini dihadiri sekitar 100.000 orang.
Saksi lain mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi dalam sekejap. Orang jatuh begitu saja, saling menginjak-injak.
Petugas penyelamat menyebutkan korban tewas sebanyak 45 orang.
Zaki Heller, juru bicara layanan penyelamatan Magen David Adom, mengatakan 150 orang terluka dalam penyerbuan itu, enam dari mereka dalam kondisi kritis.
Pihak berwenang berjuang untuk mengidentifikasi korban tewas, meminta keluarga untuk membawa catatan medis dan foto kerabat mereka ke kamar mayat pusat Israel.
Baca Juga: Kasal: Kapal AL Singapura Baru Mampu Angkat Komponen Ringan Dari KRI Nanggala 402
Kerabat terus mencari orang yang mereka cintai yang hilang pada Jumat pagi, setelah bus mengevakuasi kerumunan orang dari lokasi semalaman dan layanan telepon seluler runtuh di daerah tersebut.