Sempat Ragukan Ancaman Virus Corona, Presiden Tanzania Meninggal Setelah Menghilang 2 Minggu

- 18 Maret 2021, 20:28 WIB
Presiden Tanzania John Magufuli saat mengunjungi Kenya tahun lalu / Foto: Reuters/Thomas Mukoya
Presiden Tanzania John Magufuli saat mengunjungi Kenya tahun lalu / Foto: Reuters/Thomas Mukoya /

Dan pada Senin, 15 Maret 2021, Wapres Hassan meminta rakyat Tanzania untuk tidak menghiraukan rumor dari luar negeri. Ia mengatakan bahwa normal bagi seseorang untuk diperiksa apakah mengalami flu atau demam.

Baca Juga: Polisi Amankan Artis Cynthiara Alona Terkait Kasus Prostitusi 

Magufuli adalah presiden pertama Tanzania yang meninggal ketika sedang menjabat.

Perdana Menteri Kassim Majaliwa pada Jumat, 12 Maret 2021 mengatakan ia sempat berbicara dengan sang presiden.

PM Majaliwa menuding segelintir warga Tanzania di luar negeri "yang penuh kebencian" telah mengarang cerita tentang penyakit Magufuli.

Baca Juga: Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Hari Ini Kamis 18 Maret 2021 Naik 58 Kasus Menjadi 131.753 

Tundu Lissu, saingan utama Magufuli dalam pemilihan presiden pada Oktober 2020, yang dimenangi sang presiden untuk masa jabatan kedua, sebelumnya menduga bahwa presiden Tanzania itu telah diterbangkan ke Kenya untuk menjalani pengobatan COVID-19 dan kemudian dipindahkan ke India dalam keadaan koma.

Di negaranya Magufuli dijuluki "Buldoser" karena sikapnya yang suka memaksakan kebijakan walaupun menghadapi penentangan.

Bahkan dia juga membuat frustrasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama pandemi dengan meremehkan ancaman COVID-19. Menurut Magufuli, rakyat Tanzania akan dilindungi oleh Tuhan dan dengan bermacam solusi, seperti menghirup uap.

Baca Juga: Tak Maksimal, DPRD Tantang DLH Tangsel Anggarkan Pembinaan TPS3R 

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah