Malaysia Pantau Kapal Indonesia Cegah Ratusan Migran Ilegal Rohingya yang Kabur dari Aceh

- 30 Januari 2021, 15:38 WIB
Ilustrasi pengungsi muslim rohingya di Bangladesh
Ilustrasi pengungsi muslim rohingya di Bangladesh /Gerd Altmann/Pixabay


ZONA BANTEN - Badan Penegakan Hukum Matritim Malaysia (MMEA) memantau kapal dari Indonesia untuk mencegah masuknya Pengungsi Rohingya yang tidak berdokumen.

Kepolisian air Malaysia melakukan pengawasan untuk mencegah masuknya ratusan pengungsi ilegal Rohingya yang kabur dari Aceh.

Direktur Jenderal MMEA, Laksamana Maritim Datuk Mohd Zubil Mat Som, mengatakan sindikat penyelundupan migran diyakini telah menggunakan kapal penangkap ikan, kapal kecil dan kapal dagang barter untuk membawa imigran ilegal ke Malaysia.

Badan Penegakan Hukum Maritim Malaysia (MMEA) memantau semua kapal yang melewati perairan dari Indonesia untuk mencegah masuknya imigran ilegal termasuk pengungsi Rohingya ke Malaysia.

Baca Juga: Perkosa Anak Tirinya Sebanyak 105 Kali Dalam 2 Tahun, Seorang Pria di Malaysia Dipenjara 1.050 Tahun

Dia mengatakan di antara taktik yang digunakan sindikat kejahatan adalah membagi para imigran gelap Rohingya menjadi perahu-perahu kecil di daerah perbatasan sebelum mereka dibawa ke darat.

“Para pengungsi Rohingya kerap menjadikan negara ini red-(Malaysia), sebagai tujuan akhir mereka berdasarkan investigasi kasus penyelundupan imigran ilegal di bagian utara negara Myanmar awal tahun lalu.

“Kami tahu mereka akan melanjutkan perjalanan ke Malaysia karena keluarga mereka sudah ada di sini dan mereka akan menemukan cara untuk memasuki negara ini,” kata Mohd Zubil.

Mohd Zubil mengomentari laporan berita bahwa ratusan pengungsi Rohingya telah hilang dari Indonesia, diyakini diselundupkan ke Malaysia.

Baca Juga: Kabar Baik! Analisis Awal: Vaksin Novavax 89% Efektif Cegah Covid-19, Uji Klinis Tahun Ini

Dia mengatakan pengawasan perbatasan yang ketat di semua titik masuk dan jalur alternatid telah memaksa para imigran gelap untuk mengalihkan perjalanan mereka ke Aceh, Indonesia sebagai lokasi transit.

Mohd Zubil menambahkan MMEA selalu siap untuk mencegah masuknya ilegal ke negara tersebut dengan menyebarkan aset, termasuk Sistem Pengawasan Laut Maritim Malaysia (Swasla), ke lokasi-lokasi strategis.

“MMEA bekerja sama dengan TNI, Polri, dan seluruh aset yang berada di bawah Satgas Nasional melalui Op Benteng untuk secara tegas mencegah masuknya pengungsi Rohingya dan imigran gelap dari negara lain,” ujar Mohd Zubil.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Malaymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah