Buntut Peluncuran Rudal Iran di Samudera Hindia, AS Pamerkan Pesawat Pengebom di Langit Timur Tengah

- 20 Januari 2021, 09:54 WIB
Ilustrasi Jet Tempur
Ilustrasi Jet Tempur /Defence-Imagery/Pixabay


ZONABANTEN.com - Ketakutan akan perang terbuka karena pesawat pengebom nuklir B-52 Amerika diluncurkan untuk memperingatkan Iran.

Ketakutan akan konflik terbuka di Timur Tengah melonjak setelah pengebom B-52 Stratofortress Amerika Serikat (AS) terbang melintasi wilayah itu sebagai peringatan yang jelas ke Iran.

Dilansir dari Express, pesawat yang bisa membawa bom nuklir atau konvensional tersebut memiliki jangkauan 8.000 mil. Menteri luar negeri Iran membalas tindakan yang memperingatkan AS "kami tidak malu menghancurkan agresor".

Menurut media lokal, B-52 terlihat terbang di atas wilayah udara Israel pada akhir pekan.

Baca Juga: Peristiwa 20 Januari, 10 Presiden AS Dilantik Hingga Soeharto Larang Penerbitan 7 Surat Kabar

Pesawat tersebut dapat membawa bom hingga 32.000 kg, termasuk senjata nuklir.

Pesawat tersebut sedang melakukan patroli kehadiran yang bertujuan untuk menggambarkan kekuatan AS di wilayah tersebut.

Menanggapi hal itu, Mohammad Jadid Zarif, menteri luar negeri Iran, mencuit peringatan yang menakutkan.

“Jika 'Patroli Kehadiran' B-52H Anda dimaksudkan untuk mengintimidasi atau memperingatkan Iran, Anda seharusnya menghabiskan $ miliar itu untuk kesehatan pembayar pajak Anda. Meskipun kami belum memulai perang selama lebih dari 200 tahun, kami tidak malu untuk menghancurkan penyerang,” tulisnya ditujukan kepada Donald Trump.

Baca Juga: Naik Rp.2.000 Ini Harga Emas Logam Mulia Antam Hari Ini di Butik LM Hari Rabu 20 Januari 2021

Selama tahap awal perang Iran-Irak 1980-1988, AS memberikan dukungan kepada Saddam Hussein di Irak yang dipandang sebagai benteng melawan ekstremisme agama di Iran.

Dalam pernyataannya, Jenderal AS, Frank McKenzie dari Central Command, mengatakan misi tersebut dilakukan untuk menunjukkan komitmen Amerika terhadap Timur Tengah.

Dia mengatakan bahwa pengerahan aset strategis jangka pendek adalah bagian penting dari postur pertahanan AS di kawasan Timur Tengah.

Kesempatan pelatihan dan integrasi berkelanjutan dengan mitra regional meningkatkan kesiapan dan menyampaikan pesan yang jelas dan konsisten dalam lingkungan operasional kepada teman dan musuh yang potensial.

Baca Juga: Belum Kebagian BLT Subsidi Gaji? Menaker Beberkan Rekening Berikut Ini Tak Bisa Dapat Penyaluran

Penerbangan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah latihan besar angkatan laut Iran di mana rudal jelajah dan torpedo digunakan untuk menghancurkan kapal-kapal tua.

Menurut sebuah laporan, dua rudal Iran mendarat di Samudra Hindia utara dalam jarak 100 mil dari kelompok kapal induk AS.

Dua kapal perang Iran baru, termasuk yang terbesar di armada negara itu, ikut serta dalam latihan tersebut.

Ketegangan antara AS dan Iran meningkat sekitar peringatan satu tahun pembunuhan Qasem Soleimani.

Baca Juga: PDIP Rotasi Ribka Tjiptaning, dr. Tirta Beri Ucapan Sindiran

Komandan Pengawal Revolusi itu terbunuh oleh serangan udara AS di dekat Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.

Sumber-sumber Amerika menuduh dia membantu mengatur serangan teror di Timur Tengah.

Sebagai tanggapan, Iran menembakkan rudal balistik ke pangkalan militer AS di Irak yang menyebabkan sejumlah cedera.

Ketegangan antara Iran dan AS melonjak selama kepresidenan Donald Trump.

Pada bulan Mei, Trump menarik AS dari kesepakatan nuklir Iran yang dinegosiasikan oleh Barack Obama.

Langkah itu ditentang oleh China, Rusia, Inggris, Prancis dan Jerman yang juga merupakan penandatangan kesepakatan.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x