Waduh! Vaksin Covid-19 Palsu Beredar di Dark Web hingga Telegram

- 7 Januari 2021, 10:58 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Unsplash/Hakan Nural/

Baca Juga: 6 Alasan Kamu Harus Makan Makanan Manis, Salah Satunya Bisa Cegah Penyakit Stroke 

AS sejauh ini telah mengizinkan dua vaksin Covid-19 untuk penggunaan darurat, yakni vaksin dari Pfizer/BioNTech dan Moderna.

Sedangkan, Uni Eropa hingga saat ini telah mengesahkan vaksin Pfizer/BioNTech dan diharapkan untuk mengesahkan vaksin Moderna minggu ini.

Inggris telah mengizinkan keduanya dan baru saja menambahkan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dengan AstraZeneca.

Baca Juga: Penting, Begini Alur Registrasi dan Verifikasi Penerima Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

Ditanya tentang penipuan vaksin, Pfizer mengatakan telah mengambil langkah-langkah cermat untuk mengurangi risiko pemalsuan dan melacak tren dengan sangat hati-hati.

"Pasien tidak boleh mencoba untuk mendapatkan vaksin secara online, tidak ada vaksin resmi yang dijual secara online, dan hanya mendapatkan vaksinasi di pusat vaksinasi bersertifikat atau oleh penyedia layanan kesehatan bersertifikat," kata juru bicara Pfizer.

Sementara, Moderna mengarahkan ke Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) AS untuk menanggapi penipuan vaksin.

Baca Juga: Manjur 95 Persen, Ahli Mikrobiologi: Vaksin Pfizer Paling Ampuh Lawan Covid-19

AstraZeneca tidak menanggapi permintaan komentar.

Halaman:

Editor: Yuliansyah

Sumber: PR Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah