Undang-undang "keamanan global" yang diusulkan, demikian sebutannya, sebagian merupakan tanggapan atas tuntutan dari serikat polisi, yang mengatakan akan memberikan perlindungan yang lebih besar bagi petugas.
Tetapi pentingnya mendokumentasikan aktivitas polisi digarisbawahi lagi minggu lalu dengan pemukulan brutal terhadap seorang pria kulit hitam di Paris.
"Saya cukup beruntung memiliki video, yang melindungi saya," kata Michel Zecler, produser musik kulit hitam yang dipukuli oleh setidaknya empat petugas polisi.
Baca Juga: Bocoran Sinopsis Ikatan Cinta Malam Ini, Selasa 1 Desember 2020, Terbongkar! Siapa dan Niat Ferry
Video yang pertama kali dipublikasikan Kamis oleh situs web Prancis Loopsider telah dilihat oleh lebih dari 14 juta pemirsa, mengakibatkan kemarahan yang meluas.
Dua petugas masih ditahan tetapi dua lainnya telah dibebaskan dengan jaminan saat penyelidikan berlanjut.
Abdoulaye Kanté, seorang petugas polisi kulit hitam dengan pengalaman 20 tahun di Paris dan sekitarnya, adalah pendukung undang-undang yang diusulkan yang juga mengutuk keras kebrutalan polisi.
Baca Juga: Gunung Semeru semburkan Lava Pijar, BPBD Lumajang Minta Masyarakat Jaga Jarak Aktivitas
“Yang tidak dipahami orang adalah ada orang yang menggunakan video untuk memasang wajah rekan kerja kita di media sosial agar teridentifikasi, sehingga terancam atau menghasut kebenciaan,” ujarnya.
Undang-undang tidak melarang jurnalis atau warga untuk merekam aksi polisi ... Undang-undang melarang gambar-gambar ini digunakan untuk menyakiti, secara fisik atau psikologis," katanya, menambahkan: "Kehidupan petugas itu penting."