ZONABANTEN.com - Masa damai Israel-Hamas kini memasuki hari ke-4, yang mana merupakan batas akhir dari kesepakatan.
Israel-Hamas yang diyakini akan kembali memasuki masa perang setelahnya, kini mulai membuat banyak pihak khawatir.
Gaza yang selama 48 hari tak merasakan ketenangan akhirnya merasakan sedikit kedamaian dalam gencatan senjata, tetapi kini Israel dan Hamas mulai siap mengangkat senjata lagi.
Sebelumnya Israel dan Hamas akhirnya mendapatkan titik temu untuk meletakan senjata sementara waktu, setelah dimediasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir.
Kedua belah pihak sepakat untuk melakukan pertukaran tahanan dan sandera, dengan syarat berhenti saling serang selama 4 hari.
4 hari yang singkat ini rupanya banyak membawa dampak positif bagi warga Gaza. Selain mereka tak lagi dihujani rudal Israel, bantuan kemanusian satu per satu kini mulai diterima.
Baca Juga: Hari Jadi ke-15 Kota Tangsel, Al Muktabar: Mari Kita Tingkatkan Kolaborasi dan Kerja Sama
Tetapi empat hari damai ini dinilai tidak cukup oleh berbagai pihak yang berpikir bahwa Gaza perlu perdamaian permanen.
Harapan akan adanya perpanjangan masa gencatan senjata kini mulai santer terdengar dan menjadi perhatian lebih, meskipun nampaknya ini bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya ketika telah ditekan untuk membuka kemungkinan perpanjangan, sejumlah pemimpin Israel tetap memperlihatkan ketidaktertarikan mereka pada perhentian ofensif yang langgeng.
Baca Juga: Ada Pohon Kopi Berusia 100 Tahun di Kabupaten Pandeglang, Masih Berbuah dan Rasanya Otentik
"Kami melanjutkan sampai akhir – sampai kemenangan," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Minggu.
Tetapi disisi lain Hamas justru memberikan sikap yang lebih lunak dan terbuka ketika ditanya mengenai kemungkinan tersebut.
Kepada AFP Hamas telah memberikan isyarat akan kesediaan mereka untuk menambah masa perpanjangan gencatan senjata.
“Dua hingga empat hari," kata seorang sumber kepada wartawan AFP.
Baca Juga: Piala Dunia U17: Prediksi Argentina vs Jerman, Dua Raksasa Saling Jegal Menuju Final
Sementara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dalam sebuah wawancara telah memberikan isyarat dukungan pada penambahan waktu perdamaian itu.
"Itulah tujuan saya, itulah tujuan kami, untuk menjaga jeda ini melampaui besok sehingga kami dapat terus melihat lebih banyak sandera keluar dan meningkatkan lebih banyak bantuan kemanusiaan kepada mereka yang membutuhkan di Gaza," kata Presiden AS Joe Biden pada hari Minggu.***