Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September, Penghormatan kepada Penyandang Tuna Rungu di Dunia

22 September 2023, 11:55 WIB
Ketahui sejarah bahasa isyarat di Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September /cottonbro studio/Pexels

ZONABANTEN.com – Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September, penghormatan kepada penyandang tuna rungu di seluruh dunia. Tahukah kamu, bahwa ada sekitar 72 juta orang tuna rungu di seluruh dunia? Ini adalah data statistik dari Federasi Tuna Rungu Dunia. Secara kolektif, orang-orang ini menggunakan lebih dari 300 bahasa isyarat yang berbeda. Banyak orang tidak menyadari, bahwa bahasa isyarat adalah sepenuhnya bahasa alami.

Meskipun mungkin berbeda secara struktural dengan bahasa lisan, bahasa-bahasa tersebut harus diberi penghargaan dan kepentingan yang sama besarnya.

Ada juga bahasa isyarat internasional, yang digunakan oleh para penyandang tuna rungu ketika sedang bersosialisasi, bepergian, dan menghadiri pertemuan internasional.

Ini adalah jenis bahasa isyarat pijin, yang tidak serumit bahasa isyarat alami.

Hari Bahasa Isyarat Internasional merayakan semua bahasa isyarat ini, sebagai penghormatan atas perbedaan luar biasa yang telah mereka berikan kepada penyandang tuna rungu di seluruh dunia dan meningkatkan kesadaran akan bahasa isyarat.

Baca Juga: Hari Bahasa Isyarat Internasional 23 September, Ketahui Fakta dan Awal Mula Diciptakannya Bahasa Isyarat 

Bahasa isyarat adalah bahasa yang menyampaikan makna secara visual. Tidak jelas berapa banyak dari bahasa-bahasa ini yang ada di seluruh dunia.

Umumnya, setiap negara mempunyai bahasa isyarat aslinya masing-masing, dan beberapa negara memiliki lebih dari satu.

Bahasa-bahasa ini telah digunakan sepanjang sejarah oleh kelompok penyandang tuna rungu.

Faktanya, salah satu catatan tertulis paling awal tentang bahasa isyarat terdapat dalam Cratylus karya Plato, dari abad ke-15 SM.

Tidak banyak yang diketahui tentang sejarah bahasa isyarat sebelum abad ke-19. Informasinya terbatas pada sistem ejaan jari, yang dikenal sebagai alfabet manual.

Ini diciptakan agar kata-kata dapat ditransfer dari bahasa lisan ke bahasa isyarat. Alfabet manual pertama diperkirakan dikembangkan oleh Pedro Ponce de Leon.

Sekolah pertama untuk anak-anak tunarungu didirikan di Paris oleh Abbé de l’Épée pada tahun 1755, dan lulusan paling terkenal dari sini adalah Laurent Clerc.

Ia pergi ke Amerika Serikat dan mendirikan American School for the Deaf pada tahun 1817 bersama Thomas Hopkins Gallaudet.

Baca Juga: Sejarah Hari Bahasa Isyarat Internasional, Telah Digunakan Sepanjang Sejarah oleh Kelompok Tunarungu 

Sekolah tersebut terletak di West Hartford, Connecticut dan sebenarnya merupakan sekolah permanen tuna rungu tertua di Amerika Serikat, dengan sekitar 174 siswa yang bersekolah saat ini.

Korelasi antara bahasa lisan dan bahasa isyarat rumit dan berbeda tergantung pada negaranya dibandingkan bahasa yang digunakan.

Misalnya, bahasa Inggris adalah bahasa dominan di Selandia Baru, Australia, Inggris, Kanada, dan Amerika.

Namun, Bahasa Isyarat Amerika (ASL), yang digunakan di Amerika Serikat dan Kanada yang berbahasa Inggris, sebenarnya berasal dari Bahasa Isyarat Perancis, dan tidak ada hubungannya dengan Bahasa Isyarat Selandia Baru, Australia, dan Inggris.

Pada acara-acara internasional, seperti pertemuan Federasi Tuna Rungu dan Olimpiade Tuna Rungu Dunia, Bahasa Isyarat Internasional digunakan, yang dulu dikenal sebagai Gestuno.

Hari Bahasa Isyarat Internasional adalah salah satu hari baru yang dirayakan di seluruh dunia, dengan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang pertama jatuh pada tanggal 23 September 2018.

Tanggal tersebut dipilih karena merupakan tanggal yang sama dengan tanggal Federasi Tuna Rungu Sedunia yang didirikan pada tahun 1951.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: Days of The Year

Tags

Terkini

Terpopuler