Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare, Ini Fakta Aneh Mengenai Tempat Tersebut

27 Mei 2022, 16:42 WIB
Sungai Aare, tempat hilangnya anak Ridwan Kamil /pixabay @mafaefa

ZONABANTEN.com - Kabar hilangnya anak Ridwan Kamil di Sungai Aare telah menghebohkan masyarakat Indonesia, dan tentu saja mengundang rasa simpati.

Emmeril Khan Mumtadz, anak Ridwan Kamil diketahui berenang di Sungai Aare bersama adik dan kawannya, saat akan naik ke permukaan, Eril terseret arus yang deras.

Kejadian hilangnya anak Ridwan Kamil di Sungai Aare terjadi pada tanggal 26 Mei 2022, pada siang hari waktu Swiss, dengan kondisi cuaca yang cerah.

Baca Juga: Soroti Anggaran Covid-19, PSI Sebut Pemkot Tangsel Tetap Harus Waspada

Sampai saat ini, polisi Swiss beserta tim SAR masih mencari keberadaan Emmeril Khan Mumtadz, terhitung sudah lebih dari 6 jam pencarian dilakukan.

Sungai Aare, tempat hilangnya Eril ini mempunyai fakta aneh, yaitu saat suhu sangat dingin, para perenang profesional justru senang untuk berenang di sana.

Mereka berpendapat bahwa suhu rendah Sungai Aare yang berkisar antara 3-10 derajat celcius ini bisa menstimulasi kebahagiaan mereka.

Bahkan, Sungai Aare pun masih dikategorikan aman untuk berenang ketika suhu membeku.

Setelah para perenang handal merasakan euphoria dalam suhu yang dingin, mereka biasanya akan menghangatkan tubuh dengan secangkir teh panas.

Baca Juga: Ini Fakta Mengenai Sungai Aera di Swiss, TKP Hilangnya Anak Ridwan Kamil

Ini juga salah satu hal penyebab lestarinya tradisi Swiss, yaitu berenang di Sungai Aare. Tradisi ini juga telah tercatat dalam daftar 'tradisi hidup' UNESCO, dan telah aktif dipertahan serta diperluas sejak tahun 2012.

Contoh kegiatannya adalah dengan adanya Gfrorli Club, sebuah klub yang didirikan warga lokal dan mempunyai jadwal pertemuan dua kali dalam seminggu pada bulan November hingga April.

Selain mempunyai fakta aneh, Sungai Aare ini juga memiliki sisi menarik, yaitu merupakan sungai terpanjang di Swiss dengan luas 17.779 km persegi.

Sungai yang merupakan anak sungai Rhine itu juga mempunyai rute yang berkelok-kelok dengan melalui banyak desa dan kota, sehingga terlihat begitu mengesankan.

Baca Juga: Kronologi Jelas Hilangnya Anak Ridwan Kamil Saat Berenang di Sungai Aare, Swiss

Suhu dalam sungai ini juga relatif segar, yaitu sekitar 20 derajat celcius, walaupun pada bulan Agustus 2018 mengalami kenaikan suhu hingga mencapai 23,5 derajat celcius dan menyebabkan kenaikan level air.

Sungai Aare mencapai suhu terendahnya pada bulan Februari yaitu 5,35 derajat celcius. Suhu ini dipengaruhi oleh faktor udara, intensitas sinar matahari, dan angin di Danau Thun.

Lalu sekitar tahun 2012, Sungai Aare berhasil mendapatkan rekor dunia untuk arung jeram, saat 1.268 orang secara bersamaan mengarungi sungai ini dengan menggunakan perahu karet, dari Kiesen ke Eichholz.

Jumlah peserta ini melebihi rekor sebelumnya, yaitu 54 orang. Seluruh kegiatan ini dibuat oleh portal rekreasi online Gonnado.

Baca Juga: KBRI Bantu Pencarian Putra Ridwan Kamil yang Hilang di Sungai Aaree, Swiss

Kualitas air dari Sungai Aare juga termasuk sangat baik, dan telah terkonfirmasi oleh UE dalam kategori 'kualitas sangat baik' pada tahun 2016.

Untuk itu tidak perlu khawatir jika suatu saat berenang di sungai ini dan menelan airnya secara tidak sengaja, karena kualitasnya aman.

Selain Sungai Aare, di Kota Bern, Swiss juga terdapat 100 lebih sumur tua yang merupakan sumber air minum segar, jadi tidak perlu khawatir akan kehabisan air di kota ini.***

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Kedu Today

Tags

Terkini

Terpopuler