Biografi Baden Powell, Bapak Pramuka Dunia yang Menginspirasi Anak Muda

22 Februari 2022, 15:07 WIB
Biografi Baden-Powell, Bapak Pramuka Dunia /@robert_baden_powell/Instagram

ZONABANTEN.com - Hari Pramuka Sedunia jatuh setiap tanggal 22 Februari.

Adanya Hari Pramuka Sedunia ini tidak terlepas dari peran Bapak Pramuka Dunia, yaitu Robert Stephenson Smyth Baden-Powell, atau yang dikenal Baden Powell.

Sedikit biografi tentang Baden Powell, ia merupakan Bapak Pramuka Dunia yang berasal dari London.

Ayahnya merupakan seorang profesor di Oxford University. Sayangnya, ayahnya telah meninggal sejak Baden Powell masih berusia 3 tahun.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Hewan Apa yang Pertama Kali Dilihat? Jawabannya Ungkap Tipe Jodoh Anda di Masa Depan

Ia merupakan anak ke-8 dari 10 bersaudara. Sejak ayahnya meninggal, sang ibu yang mengurus dan menafkahi anak-anaknya sendirian.

Untuk pendidikan, Baden Powell mendapatkannya petama kali dari ibunya. Kemudian ia masuk ke Charterhouse School melalui beasiswa.

Sejak bersekolah di Charterhouse School, ia mulai menikmati kegiatan di alam liar.

Bahkan saat liburan, ia sangat suka kegiatan berlayar di pantai dan mendayung.

Baden Powell tidak begitu baik dalam bidang akademik, tapi ia berhasil mendapatkan peringkat ke-2 dari ratusan pelamar saat mengikuti ujian masuk tentara.

Baca Juga: Mengenang Wafatnya Tan Malaka, Berikut Biografi dan Perjuangannya untuk Indonesia

Semasa hidupnya, Baden Powell menjadi anggota tentara hingga mendapatkan pangkat yang tinggi.

Saat dirinya menjadi Perwira Muda tentara pada 1876, ia mengkhususkan diri dalam kepramukaan, pembuatan peta, dan pengintaian. 

Ia kembali ke rumah pada 1903, dan telah dijuluki sebagai pahlawan nasional. 

Boden Powell pernah membuat sebuah buku, “Aids to Scouting”, dan ia menemukan bahwa buku saku yang ia tulis untuk tentara itu digunakan oleh para pemimpin pemuda dan guru di seluruh negeri untuk mengajar observasi dan kerajinan kayu.

Baca Juga: Biografi Presiden Ke-2 Republik Indonesia, Jenderal Soeharto

Setelahnya, ia seringkali diundang di berbagai acara sebagai narasumber dan diminta oleh Sir William Smith, pendiri kelompok Boys’ Brigade, untuk merancang skema pelatihan kewarganegaraan bagi anak laki-laki. 

Ia kemudian menggarap ulang bukunya, “Aids to Scouting”, dan dikhususkan untuk usia yang lebih muda. Ia pun mempraktikkan beberapa idenya dengan mengajak 22 anak laki-laki untuk berkemah pada 1907.

Kegiatan berkemah yang dilakukan di Pulau Brownsea, di lepas Pantari Dorset itu dikenal dengan sebutan kamp “eksprimental”. 

Dari perkemahan itulah, awal mula adanya kegiatan Pramuka dan lokasi tersebut dinobatkan sebagai tempat peletakan batu pertamanya. 

Baca Juga: 'Jentle Garden, Game Kolaborasi Jennie 'BLACPINK' dengan GentleMonster Dirilis, Sampai Trending di Twitter!

Sukses dengan buku sebelumnya, Boden Powell kembali menulis buku lagi yang berjudul “Scouting for Boys” pada tahun berikutnya, dan sangat berhasil menjadi panduan dalam kegiatan Pramuka. 

Di tahun 1910, Baden Powell pensiun dari tentara dan mengabdikan hidupnya untuk Pramuka, juga berkeliling dunia untuk menginspirasi lebih banyak anak muda untuk bergabung dengan Pramuka. 

Ia menikah dengan Olave Soames dua tahun berikutnya. Istrinya tersebut dijuluki Lady Olave dan menjadi Kepala Pemandu Dunia. 

Mereka dikaruniai 3 orang anak, yakni Peter, Heater, dan Betty. 

Pada 1920, dilakukanlah Jambore Pramuka Dunia untuk pertama kalinya di London, dan diikuti oleh sekitar 8.000 anggota Pramuka dari 34 negara.

Di akhir acara, Boden Powell atau yang biasa disebut B-P dinobatkan menjadi Ketua Pramuka Dunia. 

Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Tahajud Lengkap Arab dan Latin Beserta Artinya

Berkat kiprahnya di dunia Pramuka, pada Jambore Dunia Ketiga yang dilaksanakan di Inggris, Pangeran Wales mengumumkan bahwa B-P akan diberikan gelar bangsawan oleh Raja.

Akhirnya, B-P mendapat gelar Lord Baden-Powell dari Gilwell.

Sayangnya, kesehatan Baden Powell mulai menurun sejak 1938. Ia bersama keluarga tinggal di kawasan Gunung Kenya, Nyeri, Afrika.

Hingga di usia 83 tahun, Baden Powell meninggal dunia. Selama hidupnya, ia telah memberikan peran yang besar untuk dunia, khususnya dalam kegiatan Pramuka.

Ia telah menulis 32 buku, mendapatkan gelar kehormatan dari 6 universitas, dan banyak penghargaan lainnya.

Baca Juga: Tingkatkan Performa Pelari Sprinter dan Marathoner, Yuk Cek Informasinya!

Baden Powell dimakamkan di Nyeri, di mana nisannya diukir dengan lambang Pramuka dan Pemandu Putri, serta ditukis dengan kalimat “Robert Baden-Powell, Ketua Pramuka Dunia”. 

Sepeninggal kepergian Baden Powell, Lady Olave terus mempromosikan Kepramukaan dan Pembinaan Putri di seluruh dunia sampai kematiannya pada tahun 1977, ketika dia dimakamkan bersama suaminya di Nyeri.***

Artikel ini telah tayang sebelumnya di Portal Jember dengan judul Profil dan Biodata Baden Powell Bapak Pramuka Dunia atau Bapak Pandu Dunia: Tanggal Lahir, Agama, Istri, Anak

Editor: Bunga Angeli

Sumber: Portal Jember

Tags

Terkini

Terpopuler