ZONABANTEN.com - Selama pandemi belum usai sejumlah ajang perlombaan olahraga tetap diadakan dengan kondisi menyesuaikan.
Perlombaan virtual yang diadakan bertujuan tentu agar tidak menimbulkan menimbulkan kerumunan sehingga dapat mencegah penularan covid-19.
Oleh karena itu, kegiatan selebrasi yang berisiko dan memicu kerumunan harus diminimalisasi. Ajang perlombaan yang bisa di buat secara virtual salah satunya Lari.
Jenis olahraga lari mulai dari sprint 20-100m, lari 5K, lari 10 K, half maraton, dan maraton. Lari merupakan olahraga yang mudah juga dilakukan bagi seorang pemula.
Baca Juga: Datang dari Real Madrid, Mikel Arteta Ungkap Peluang Martin Odegaard jadi Kapten di Arsenal
Baik pelari pemula apalagi profesional tentu saja harus memiliki strategi untuk dapat memiliki performa yang baik di lapangan.
Selain perlu melakukan program latihan yang tepat, seorang pelari juga perlu mengetahui tentang kebutuhan gizinya untuk dapat mempertahankan ketersediaan energi selama perlombaan berlangsung. Berikut penjelasannya.
Dilansir dari laman APKI.or.id terkait kebutuhan gizi seorang pelari tiap jenisnya berbeda.
Pelari sprinter (< 60 menit) dengan ciri sebagai berikut :
-Lari jarak pendek (50-100m)
-Membutuhkan energi yang cepat
-Sistem energi yang dominan adalah anaerobik (tanpa oksigen)
-Sumber energi creatine phosphat dan gula darah dan glikogen otot
-Tubuh besar dan berotot (untuk penyimpanan glikogen)
-Intensitas olahraga sedang hingga tinggi
-Memerlukan makanan karbohidrat yang cukup
-Mengonsumsi 400-800 ml air / jam akan mencegah dehidrasi
Baca Juga: Baca Al-Quran di Luar Angkasa, Pangeran Arab Saudi Jadi Muslim Arab Pertama yang Terbang dengan NASA
Pelari marathon dengan ciri sebagai berikut :
-Lari jarak panjang (42,195 km)
-Membutuhkan energi yang perlahan namun berkelanjutan
-Sistem energi dominan aerobik
-Sumber energi dari gula darah, glikogen otot, lemak, dan protein.
-Tubuh kurus
-Intensitas olahraga rendah – sedang
-Memerlukan karbohidrat 15-30 gram karbohidrat per hari
-Mengonsumsi 750 ml air / jam yang dilakukan sesering mungkin selama lari panjang 1-2 jam waktu berlari
-Mengonsumsi makanan selingan karbohidrat dan protein dengan rasio 3:1
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 23 Ditutup Kapan? Ini Prediksi Jadwal Penutupan dan Pengumuman Kelolosan
Setelah berlari ada baiknya seorang runner maupun marathoner memilih minuman yang tepat, guna membantu proses pemulihan.
Untuk runner yang berlari < 60 menit, pilihlah air biasa untuk mengembalikan status hidrasi, sedangkan untuk runner yang berlari >60 menit, pilihlah sport drink atau minuman isotonik sebagai minuman setelah latihan.
Hal ini dikarenakan berlari >60 menit tidak hanya mengurangi cairan tubuh melainkan juga mengurangi elektrolit tubuh.
Berkurangnya elektrolit ini dapat mengakibatkan terganggunya keseimbangan cairan serta kerja neurons. Semoga bermanfaat dan bisa menerapkannya.***