ZONABANTEN.com - Pada Jumat, 18 Februari 2022, kasus Covid-19 harian Korea Selatan dilaporkan mencapai 100.000 lebih.
Dilansir dari Korea Times, peristiwa ini terjadi untuk pertama kalinya di Korea Selatan sejak awal pandemi 2020.
Selain itu adanya varian Omicron yang sangat menular, memicu penyebaran virus dengan cepat.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Ngeri! Menurut Riset ini, 'Anak Omicron' Lebih Ganas dari Induknya
Menurut data World O Meters, kasus baru Covid-19 di Korea Selatan mencapai 109.831, dan total keseluruhan menjadi 1.755.806.
Sedangkan pasien meninggal akibat Covid-19 mencapai total 7.283, dengan kasus kematian harian bertambah 45, dan tingkat kematian 0,41 persen.
Meskipun begitu, pasien Covid-19 yang sembuh sebanyak 11.135 per hari ini.
Baca Juga: Update Covid-19 Global: Meski Inggris Cabut Sejumlah Aturan, NHS Tetap Ingatkan Beberapa Hal
Pada Jumat, 18 Februari, kasus yang ditularkan secara lokal di Seoul ada 25.626. Provinsi Gyeonggi sekitarnya dan Kota Barat Incheon masing-masing menambahkan 36.507 dan 7.342 infeksi baru. Kasus dari luar negeri naik 116 menjadi 27.864.
Kasus-kasus tersebut kemungkinan akan terus meningkat karena pemerintah akan melonggarkan sebagian aturan jarak sosial.
Tampaknya aturan itu dilakukan untuk membantu pedagang kecil menanggung beban dampak pandemi Covid-19.
Pemerintah akan kembali berlakukan jam biasa di kafe dan restoran, yaitu buka hingga 10 malam, tetapi tetap menjaga ukuran berkumpul 6 orang.
Baca Juga: Update Covid-19 di Indonesia Hari Ini Jumat 18 Februari 2022, 59 Ribu Kasus Baru
Langkah itu dilakukan di tengah reaksi keras dari pedagang kecil dan wiraswasta yang mengeluh, bahwa tindakan pencegahan Covid-19 yang diperketat menurunkan penjualan.
Namun, aturan baru yang akan dijalankan mulai akhir pekan tepatnya 13 Maret 2022, justru meningkatkan kekhawatiran atas lonjakan infeksi lebih lanjut.
Akan tetapi, sebelum 13 Maret, menurut pejabat KDCA, pemerintah dapat memutuskan untuk memperketat aturan jarak sosial jika krisis pandemi diperkirakan terjadi.
Sebelumnya, otoritas kesehatan telah memperingatkan bahwa kasus baru setiap hari dapat mencapai 170.000 di akhir bulan Februari.
Bahkan diperkirakan akan mencapai puncak sekitar 270.000 pada pertengahan Maret, atau sekitar tujuh minggu setelah Omicron menjadi dominan di Korea Selatan.***