Dampak Lingkungan Akibat Limbah Medis Tes Antigen

3 Februari 2022, 20:58 WIB
Limbah antigen /

 

ZONABANTEN.com – Manajer Riset dan Pengembangan Program Ecological Observation and Wetland Conservation (ECOTON) Daru Setyorini menyatakan temuan limbah medis tes antigen di Perairan.

Hal ini disebutkan dengan adanya temuan limbah Medis test antigen di Perairan Selat Bali dapat berdampak kepada lingkungan sekitar termasuk ketika terdegradasi menjadi mikroplastik.

Baca Juga: Obor Api Olimpiade Musim Dingin Dibawa Aktor Jackie Chan

Dihubungi ANTARA dari Jakarta pada Kamis, ia menyatakan vahwa bahan kimia yang digunakan dalam limbah medis tes antigen dapat meracuni lingkungan sekitar tempat limbah medis itu ditemukan.

"Yang kedua dari sampah plastiknya kalau dibuang ke lingkungan bisa lama-lama terurai menjadi mikroplastik, juga bahan kimia plastiknya terlarut dalam perairan sekitar," ujarnya dilansiran dari ANTARANEWS petang ini 03 Februari jam 18.17 WIB bahwa.

Hal itu perlu menjadi perhatian karena plastik kebanyakan dibuat dari bahan kimia sintetis yang dapat bersifat racun termasuk Bisphenol-A (BPA) yang dapat mempengaruhi kesehatan.

Baca Juga: Resep Salisbury Steak, Olahan Daging Hamburger Asal Amerika yang Lezat

Tidak hanya itu, degradasi itu dapat mempengaruhi pada ekosistem termasuk ikan dan burung.

"Ketika tes pack ini lama-lama terdegradasi menjadi serpihan yang lebih kecil dia akan semakin menyebar ke laut," jelasnya.

Sebelumnya telah diketemukan banyak limbah medis berupa sampah kits tes antigen di sepanjang pantai di Selat Bali yang viral di media sosial beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Jembatan Kereta Api Tertinggi Hubungkan Jammu dan Kashmir di India

Video pertama berdurasi 30 detik mempertontonkan ribuan cotton buds bekas tes antigen mengambang di Selat Bali dan video kedua memperlihatkan beberapa kits tes antigen dibuang dan dibakar di pinggir pantai Selat Bali.

Isu limbah medis juga menjadi sorotan Badan Kesehatan Dunia WHO yang memperingatkan bahwa puluhan ton limbah medis terdiri dari bekas jarum suntik, alat uji dan botol vaksin selama pandemi mengancam kesehatan manusia dan lingkungan.

Warta dari WHO yang dikeluarkan pada Selasa lalu 1 Februari menerangkan bahwa diperkirakan sekitar 87.000 ton alat pelindung diri (APD) telah dipesan melalui portal PBB hingga November 2021.

Baca Juga: Kupu-kupu Masuk ke Dalam Rumah Secara Tiba-tiba? Ternyata Ini Maknanya

Sebagian besar APD itu diperkirakan akan berubah sebagai limbah apad akhirnya.

Warta ini juga menyebutkan 140 juta alat uji berpotensi memberikan 2.600 ton sampah non-infeksius dan kebanyakan berbahan plastik serta 731.000 liter limbah kimia.***

Editor: Bayu Kurniya Sandi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler