Meniduri Ratusan Wanita, Pria Ini Malah Dapat Bayaran, Alasannya Benar-benar Tak Masuk Akal: untuk Ritual Adat

30 Januari 2022, 21:42 WIB
Meniduri Ratusan Wanita, Pria Ini Malah Dapat Bayaran, Alasannya Benar-benar Tak Masuk Akal: untuk Ritual Adat. /PIXABAY/Pexels /

ZONABANTEN.com - Aksi meniduri ratusan wanita dilakukan oleh seorang pria selama bertahun-tahun. Anehnya, dia malah mendapatkan bayaran.

Pria bernama Eric Aniva itu dibayar untuk meniduri ratusan wanita dengan alasan yang benar-benar tak masuk akal, yaitu untuk ritual adat.

Dia mengaku sudah meniduri sebanyak 104 wanita, beberapa di antaranya masih remaja berusia belasan tahun, seperti dilaporkan The Sun pada 2016.

Eric Aniva mendapatkan bayaran 3 poundsterling untuk meniduri setiap wanita. Nilai itu saat ini setara dengan Rp58.000.

Baca Juga: Warga Miskin Digratiskan Meniduri Wanita Malam! Simak 4 Fakta Unik Tempat yang Juluki Surga Prostitusi

Dia pun mengklaim para wanita yang menjadi 'korban'-nya itu mengaku senang, dan bahkan bangga telah 'digagahi' oleh pria tersebut.

Hal ini dianggap sebagai ritual adat yang umum dilakukan di Malawi, Afrika bagian selatan. Para wanita diharuskan berpartisipasi dalam hidup mereka.

Gadis-gadis muda dikirim ke 'kamp inisiasi' oleh keluarga mereka sebelum pubertas, di mana mereka diajari cara berhubungan badan.

Mereka 'dipaksa' melakukan tindakan itu selama tiga hari setelah menstruasi pertama untuk menghindari infeksi dengan orang tua atau masyarakat.

Seorang pria yang disebut 'hyena' akan disewa oleh keluarga wanita. Dia akan melakukan inisiasi hubungan intim sebagai 'ritual pembersihan'.

Pria asing sebagai 'hyena' yang dianggap orang baik itu akan meniduri para wanita muda tersebut tanpa kondom, karena memang dilarang dalam tradisi itu.

Ritual penuh syahwat tersebut dipercaya membebaskan para wanita dari penyakit, karena 'moral baik' dari sang 'hyena.'

Sehingga, para wanita tersebut diklaim akan merasa bangga untuk memberitahu dan menceritakannya pada orang lain.

Namun, dalam kasus Eric Aniva, ternyata dia telah menderita positif HIV, dan diam soal penyakit menular seksual tersebut.

Baca Juga: Meniduri Istri Tuan Rumah hingga Tes Keperawanan untuk Dapat Sertifikat, Ini 5 Tradisi Unik di Afrika

Pada Juli 2016, Kepolisian Malawi akhirnya menangkapnya atas perintah presiden saat itu, Peter Mutharika yang telah turun tangan.

Terlepas dari tradisi lokal, dia memerintahkan polisi untuk menyelidiki dan menuntut Eric Aniva atas aksinya meniduri ratusan wanita tersebut.

"Praktik-praktik mengerikan ini, meskipun dilakukan oleh beberapa orang, juga menodai citra seluruh bangsa Malawi secara internasional dan membawa aib bagi kita semua," kata presiden.

Juru Bicara Kepresidenan saat itu, Mgeme Kalilani juga menegaskan perintah presiden dalam kasus tersebut.

"Sementara kita harus mempromosikan nilai-nilai budaya positif dan sosialisasi positif kepada anak-anak kita," ucapnya.

"Presiden mengatakan praktik budaya dan tradisional yang berbahaya tidak dapat diterima di negara ini," ujar Mgeme Kalilani.

Namun, dalam persidangan Eric Aniva, tidak ada satu wanita pun yang datang untuk bersaksi melawannya.

Baca Juga: Tamu Bebas Meniduri Istri Pemilik Rumah, Inilah 9 Fakta Menarik Tempat yang Dijuluki Sebagai Pemula Peradaban

Dia akhirnya dituduh terlibat dalam 'praktik budaya yang berbahaya' di bawah Undang-Undang Kesetaraan Gender Malawi.

Tuduhannya, karena meniduri janda yang baru berduka. Dua wanita bersedia untuk bersaksi untuk kasus tersebut.

Salah satu wanita mengklaim cobaan beratnya terjadi sebelum praktik itu dilarang. Sedang yang lain mengaku sempat melarikan diri sebelumnya.

Atas kasus tersebut, Eric Aniva diancam hukuman lima tahun penjara, karena tuntutan hanya datang dari dua wanita.

Padahal, banyak masyarakat Malawi meminta hukumannya jauh lebih berat, karena dia pun diduga telah menularkan HIV ke banyak wanita.***

Editor: Rizki Ramadhan

Sumber: The Sun

Tags

Terkini

Terpopuler