PBB Panggil Velociraptor untuk Berbicara tentang Perubahan Iklim

2 November 2021, 05:40 WIB
Ilustrasi Velociraptor /

ZONA‌‌‌‌‌BANTEN.com ‌‌—‌‌‌‌ PBB “memanggil” seekor dinosaurus sebagai saksi ahli yang tidak biasa dalam pembicaraan tentang bahaya pembakaran bahan bakar fosil yang memicu pemanasan global.

Dalam sebuah video yang dirilis di media sosial menjelang KTT perubahan iklim PBB tahun ini, seekor dinosaurus yang merupakan hasil render grafis komputer (computer graphics) menyerbu ke aula Majelis Umum PBB yang terkenal di New York.

Sang dinosaurus, yang nampak seperti Velociraptor di Jurassic Park, yang membuat semua orang di ruangan ketakutan, memberi tahu para diplomat dunia bahwa “kepunahan adalah hal yang buruk.”

Klip singkat ini menggunakan suara Jack Black, aktor dan komedian Amerika, dalam versi bahasa Inggrisnya. 

Baca Juga: Bagikan Teaser Idol Grup Baru, JYP Entertainment Diduga Meniru Logo MONSTA X, Sebelumnya Meniru BLACKPINK? 

Pesan tersebut adalah pesan serius yang diharapkan Program Pembangunan PBB (UN Development Program atau UNDP) untuk dibawa pulang.

"Kalian sedang menuju bencana iklim," ujar sang Velociraptor.

“Namun setiap tahun, pemerintah menghabiskan ratusan miliar dana publik untuk subsidi bahan bakar fosil. Bayangkan jika kami menghabiskan ratusan miliar per tahun untuk mensubsidi meteor raksasa.” ujar sang

Dalam laporan terlampir yang dirilis Rabu, badan PBB mengatakan penelitiannya menunjukkan bahwa dunia menghabiskan lebih dari empat kali lipat setiap tahun, sekitar $423 miliar (kurang lebih Rp 6.038 triliun), untuk mensubsidi bahan bakar fosil bagi konsumen.

Baca Juga: So Ji Sub dan Shin Sung Rok Dikonfirmasi akan Membintangi Drama Korea MBC Doctor Lawyer 

Angka tersebut tidak termasuk biaya tidak langsung dari pembakaran minyak, batu bara dan gas, seperti bahaya emisi bahan bakar fosil terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB telah berulang kali menyerukan untuk mengakhiri subsidi bahan bakar fosil.

Sesuatu yang diwaspadai oleh banyak pemerintah karena kekhawatiran harga yang lebih tinggi dapat memicu kerusuhan sosial.

Achim Steiner, Kepala Program Pembangunan PBB, mengakui bahwa reformasi sistem subsidi bahan bakar fosil tidak akan mudah dan mungkin terlihat berbeda di setiap negara.

Baca Juga: Drama Pertama Bintang K-Pop Kang Daniel Akan Dirilis Di Disney+ Tahun Depan 

"Tapi kita juga tahu bahwa kita harus menjauh dari sumber energi yang berkontribusi terhadap penurunan planet kita," ujar Steiner.

“Mengakhiri dukungan keuangan untuk mereka dengan cara yang adil dan merata adalah elemen penting dari transisi itu.”ujar Steiner menegaskan.

Kampanye dan film 'Jangan Pilih Kepunahan' UNDP bertujuan untuk menyoroti subsidi bahan bakar fosil dan bagaimana mereka membatalkan kemajuan signifikan dalam mengakhiri perubahan iklim dan mendorong ketidaksetaraan dengan memberi manfaat bagi orang kaya.

Kampanye tersebut telah mencantumkan 19 'alasan' yang biasa dibuat oleh orang-orang sehingga tidak melakukan cukup banyak untuk mengatasi perubahan iklim.

Baca Juga: Selebgram Rachel Vennya Siap Jadi Tersangka, Ini Penjelasan Kuasa Hukumnya 

Tidak hanya itu, UNDP juga telah bekerja lebih keras dengan memberikan solusi untuk alasan ini, sehingga mereka anggap alasan itu sudah usang.

UNDP bahkan mendesak anak-anak untuk mengambil tindakan terhadap perubahan iklim.

Kampanye ini bertujuan untuk menarik minat dan perhatian dari berbagai orang, CSR Journal menyatakan bahwa kita bisa mengatasi krisis perubahan iklim hanya dengan aksi kolektif.***

Editor: Yuliansyah

Tags

Terkini

Terpopuler