ZONABANTEN.com - Sebuah studi baru-baru ini oleh tim peneliti internasional menunjukkan dan menyoroti tren yang mengkhawatirkan mengenai dampak polusi plastik pada fauna laut.
Lebih dari separuh burung laut di dunia telah mengumpulkan komponen kimia plastik di tubuh mereka.
Studi tersebut dilakukan oleh delapan belas universitas dan lembaga penelitian di Jepang dan enam negara lain.
Menganalisis minyak yang dikeluarkan dari kelenjar preen tepat di atas 145 ekor burung laut dari 32 spesies di enam belas lokasi berbeda di seluruh dunia.
Hasilnya terdeteksi aditif plastik di 76 ekor atau 52 persen.
"Penelanan plastik oleh burung laut tumbuh dalam skala global. Ada kebutuhan mendesak untuk beralih ke aditif toksisitas rendah yang tidak menumpuk di tubuh organisme hidup," kata Hideshige Takada, seorang profesor di Universitas Pertanian dan Teknologi Tokyo. yang terlibat dalam penelitian.
Temuan para peneliti itu dirilis dalam sebuah artikel yang diterbitkan Senin lalu di jurnal Environmental Monitoring and Contaminants Research.
Aditif yang ditemukan di burung laut termasuk dua penghambat api dan enam stabilisator untuk mencegah plastik memburuk karena sinar ultraviolet.
Baca Juga: Facebook Berencana Mempekerjakan 10.000 Orang di UE dalam Lima Tahun Kedepan
Spesies di mana kontaminan ditemukan termasuk burung penciduk bergaris dari Pulau Awashima, Prefektur Niigata.
Serta auklet terkecil dari Pulau St. Lawrence, sebuah pulau milik Amerika Serikat di Laut Bering, dan petrel biru dari Pulau Marion Afrika Selatan di Laut Bering. sub-Antartika.
Bahan kimia juga ditemukan pada penguin gentoo di pulau Kerguelen Prancis di selatan Samudra Hindia.
UV328, penstabil UV yang sedang dipertimbangkan untuk diatur berdasarkan perjanjian internasional.
Yang ditemukan pada burung laut di Kepulauan Galapagos Ekuador di antara lokasi lainnya.
Plastik juga diamati secara langsung di perut beberapa burung laut, termasuk petrel Hawaii dari Hawaii dan shearwaters berkaki daging dari Australia Barat, keduanya menunjukkan konsentrasi aditif yang tinggi.
Tim memperkirakan bahwa hingga tiga puluh persen burung laut dalam penelitian tersebut telah mengakumulasi bahan kimia. Setelah menelan plastik secara langsung.
Sementara sisanya diyakini telah terpapar melalui makanan mereka.***