ZONABANTEN.com— Pemerintah Jepang telah menyetujui rencana untuk meluncurkan dosis ketiga dari vaksin virus corona baru bahkan ketika beberapa ahli tetap berhati-hati.
Pejabat kesehatan menganggap penelitian di Amerika Serikat yang menunjukkan perlindungan yang ditawarkan oleh inokulasi berkurang dari waktu ke waktu, dan mengumumkan keputusan mereka pada 17 September.
Program vaksin Jepang dimulai pada Februari, hampir dua bulan di belakang AS dan Inggris.
Namun, kecepatan program tersebut berangsur-angsur meningkat, pada 21 September 2021, 54 persen populasi telah divaksinasi penuh.
Jumlah tersebut ditambah dengan lebih dari 90 persen orang tua di negeri tersebut yang telah memiliki setidaknya satu dosis.
Kono Taro, menteri yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksin, telah menguraikan bagaimana para pejabat berencana untuk mengelola booster tersebut.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Sudirman Cup 2021, Siaran Langsung di TVRI
"Pekerja medis perlu mulai menerima dosis ketiga pada akhir tahun. Orang tua kemungkinan akan mulai awal tahun depan," ujar Kono.
Tetapi para ahli di panel coronavirus pemerintah terpecah pada waktu pemberian dosis tambahan.
Para pejabat mengatakan orang yang menerima dosis kedua setidaknya delapan bulan yang lalu harus menjadi yang pertama menerima booster.
Namun, beberapa panelis mengatakan tidak ada cukup bukti ilmiah dan ingin menunggu studi lebih lanjut.
Baca Juga: Link Live Streaming Liga Inggris Arsenal VS Tottenham Hotspur, Jadwal dan Prediksi
Salah satu ahli percaya bahwa pihak berwenang perlu fokus pada tugas yang ada di hadapan mereka.
"Melengkapi rejimen dua dosis adalah prioritas yang lebih tinggi," ujar Okada Kenji, presiden Masyarakat Jepang untuk Vaksinologi.
"Kita harus hati-hati mempertimbangkan situasi infeksi sebelum bergegas menawarkan suntikan ketiga." ujar Okada.
Okada mengatakan meskipun penting untuk membuat persiapan untuk booster, banyak hal yang masih belum diketahui tentang respon imun orang.
Pertimbangan itu termasuk perbedaan individu dalam tingkat penurunan antibodi dan bagaimana mekanisme lain melawan virus bekerja.
Sejauh ini, program booster ini sudah berlangsung di negara-negara seperti Israel, Inggris, Prancis, dan AS.***