Bak Telan Ludah Sendiri Akhirnya Polisi Filipina Buat Dapur Komunitas Sendiri

2 Mei 2021, 09:05 WIB
Orang-orang mengantri untuk mendapatkan makanan gratis dari dapur komunitas di tengah wabah penyakit coronavirus (COVID-19), di Quezon City, Metro Manila, Filipina, 23 April 2021. /REUTERS / Eloisa Lopez

ZONABANTEN.com —‌‌‌‌ Kepolisian Nasional Filipina kini meluncurkan dapur komunitas mereka yang disebut "Barangayanihan". 

Kejadian ini terjadi setelah laporan tentang polisi yang melakukan intimidasi terhadap pengelola dapur komunitas selama seminggu terakhir. 

Dapur komunitas adalah tempat orang bisa mendapatkan atau menyumbangkan barang terutama makanan. Dapur komunitas ini mengedepankan prinsip "ambil apa yang dibutuhkan, dan berikan apa yang bisa diberikan" 

Sayangnya, pemerintah Filipina tidak begitu menyukai gerakan ini karena latar belakangnya yang dibuat sebagai kritik terhadap pemerintah dan adanya tanda-tanda komunisme walaupun belum ada bukti terhadap tuduhan tersebut.

Akibatnya, banyak penyelenggara dapur komunitas memutuskan untuk menutup gerainya. Philstar juga melaporkan adanya laporan penggangguan dan intimidasi dari personil polisi pada beberapa dapur komunitas.

Baca Juga: Disebut Pasif, Komunitas Blandongan Tangsel Ajak Wali Kota Sering Turun ke Masyarakat

Menurut akademisi dan anggota kelompok progresif yang dikutip Philstar, tanggapan dari pemerintah itu terasa seolah mereka terancam karena ketidak tanggapannya pada masalah pandemi. 

Menurut ringkasan proyek dari Direktorat Philippines National Police (PNP) untuk Hubungan Polisi dan Komunitas yang didapatkan Philstar, mereka diinstruksikan untuk "menggunakan dapur komunitas Maginhawa sebagai inspirasi" dalam pembangunan "Barangayanihan Lugawan" mereka. 

Police-Community Precinct (PCP) adalah pos terdepan yang secara administratif berada di bawah sebuah kantor polisi. 

Dalam arahan tersebut, penerima bantuan dari ‘dapur komunitas’ mereka yang ditanam oleh mereka (planted) diharapkan untuk memposting di media sosial dengan pujian untuk inisiatif mereka.
Baca Juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, TNI-Polri Kirim Pasukan Ke Ilaga

Proyek ini dimaksudkan untuk "secara jelas menunjukkan kemitraan yang jelas antara polisi dan masyarakat di daerahnya pada masing-masing PCP," 

Arahan tersebut juga menambahkan bahwa "setiap penerima manfaat akan mengambil gambar dari kegiatan dan mengunggahnya di akun Facebook mereka masing-masing." 

Kilusang Magbubukid ng Pilipinas (KMP), sebuah kelompok progresif, menyebutkan dalam pernyataannya yang dikutip ZONA BANTEN dari Philstar bahwa arahan itu "menunjukkan keputusasaan PNP,”

Menurut kelompok progresif tersebut, PNP meniru dapur masyarakat untuk memajukan kepentingan egois mereka dalam menyelamatkan citra dan reputasi PNP yang ternoda.

Danilo Ramos, selaku ketua KMP juga melayangkan tanggapannya seperti yang dikutip pada artikel Philstar yang sama.

"Upaya menyedihkan oleh PNP ini juga dimaksudkan untuk  membajak gerakan dan tujuan yang bermaksud baik dari dapur komunitas yang dipimpin oleh masyarakat untuk membantu populasi kita yang lapar dan membutuhkan.” ujar Ramos.

“Seperti NTF-ELCAC, PNP keluar untuk menyabotase dapur masyarakat melalui politik dan red-tagging,”ujar Ramos menambahkan.

Baca Juga: Buru Kelompok Kriminal Bersenjata Papua, TNI-Polri Kirim Pasukan Ke Ilaga

Kelompok buruh Kilusang Mayo Uno (KMU) juga mengutuk arahan tersebut terutama dengan adanya "warga sipil penerima tanaman" di antara inisiatif dapur komunitas milik polisi untuk menunjukkan adanya "partisipasi masyarakat."

Jerome Adonis, selaku Sekretaris Jenderal KMU, juga menyampaikan pendapatnya pada artikel yang sama.

"PNP dan pemerintahan Duterte menuduh dapur komunitas memiliki agenda tersembunyi, tetapi mereka adalah orang-orang dengan niat kotor!” ujar Adonis.

“Sangat khas dari pemerintah yang tidak kompeten untuk mengambil langkah putus asa menggunakan pajak rakyat hanya untuk menyelamatkan presiden mereka dari tanggung jawab" ujar Adonis.

KMU menambahkan, daripada melakukan aksi publisitas ini, sebagian besar anggaran PNP yang lumayan besar seharusnya disalurkan dalam bentuk bantuan tunai kepada masyarakat yang membutuhkan.***

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler