Dakwaan Bagi Aung San Suu Kyi Bertambah Lagi

2 Maret 2021, 11:46 WIB
Pemimpin sipil Myanmar Aung San Suu Kyi saat penganugerahan penghargaan Nobel di Balai Kota Oslo, 16 Juni 2012. /Reuters/Cathal McNaughton/REUTERS

ZONA BANTEN - Pemimpin Myanmar yang dikudeta oleh militer, Aung San Suu Kyi muncul di sidang pengadilan melalui konferensi video pada hari Senin 1 Maret 2021.

Sementara itu di hari yang sama para pendukungnya melakukan long march di beberapa kota menentang tindakan keras setelah hari paling berdarah sejak kudeta militer 1 Februari.

Polisi menembakkan gas air mata dan granat kejut untuk membubarkan ratusan pengunjuk rasa di kota utama Yangon.

Selain itu polisi juga menyisir jalan-jalan kecil sambil menembakkan peluru karet yang mengakibatkan setidaknya satu orang terluka.

Baca Juga: Teknologi Pembelajaran Terintegrasi Jadikan Pembelajaran Daring Lebih Kreatif dan Berkualitas

Dalam pidatonya di televisi pemerintah, panglima militer Jenderal Senior Min Aung Hlaing mengatakan para pemimpin unjuk rasa akan dihukum. Ia pun mengatakan tentara juga sedang menyelidiki penyalahgunaan keuangan oleh pemerintah sipil.

Suu Kyi yang saat ini telah berusia 75 tahun terlihat dalam keadaan sehat selama penampilannya di depan pengadilan di ibu kota Naypyidaw. 

"Saya melihat Amay di video itu, dia terlihat sehat," kata pengacara Min Min Soe kepada Reuters. "Dia meminta untuk bertemu dengan pengacaranya."

Baca Juga: Bawang Putih dan Jahe Efektif Kurangi Risiko Kanker, Hasil Studi Terbaru

Peraih Nobel Perdamaian, yang memimpin Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), tidak terlihat di depan umum sejak pemerintahannya dikudeta oleh militer dan dia ditahan bersama dengan para pemimpin partai lainnya.

Suu Kyi dituduh mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal, kemudian ia juga dituduh melanggar undang-undang bencana alam dengan melanggar protokol virus corona.

Pada hari Senin, dua dakwaan lagi ditambahkan yaitu publikasi informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kekhawatiran, serta tuduhan melanggar undang-undang telekomunikasi yang menetapkan lisensi untuk peralatan. 

Sidang lanjutan akan diadakan pada 15 Maret 2021, sementara para pengkritik kudeta mengatakan tuduhan itu dibuat-buat.

***

 

Editor: Bondan Kartiko Kurniawan

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler