Mengenal Apa Itu Budaya Patriarki? Konstruksi Sosial yang Banyak Ditentang Gen Z

- 29 September 2023, 12:15 WIB
Mengenal apa itu budaya patriarki, konstruksi sosial yang ditentang Gen-Z
Mengenal apa itu budaya patriarki, konstruksi sosial yang ditentang Gen-Z /@kenapaharuspeduli/Instagram

ZONABANTEN.com -  Belakangan ini, Anda pasti sering mendengar istilah kata patriarki, terutama para Gen Z istilah ini pasti sering berseliweran di sosial media bukan? Namun apa sih arti sebenarnya dari kata patriarki itu? Mengapa para Gen Z sering menggembar-gemborkan masalah ini. Bagi yang belum tahu mengenai istilah kata patriarki, berikut Tim Zona Banten telah merangkumnya untuk Anda.

Budaya patriarki adalah sistem sosial yang memberikan dominasi dan kekuasaan kepada pria dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk politik, ekonomi, dan budaya. 

Budaya ini telah ada selama berabad-abad dan telah menjadi norma dalam banyak masyarakat di seluruh dunia. 

Namun, Gen Z, yang merupakan kelompok generasi yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, telah mulai mengangkat suara dan menentang budaya patriarki ini.

Penting untuk memahami bahwa perlawanan Gen Z terhadap budaya patriarki bukanlah upaya untuk menghancurkan peran pria dalam masyarakat. 

Sebaliknya, ini adalah upaya untuk mencapai kesetaraan gender yang sejati, di mana semua orang, tanpa memandang jenis kelamin, memiliki kesempatan yang sama dalam kehidupan.

Apa Itu Patriarki?

Patriarki adalah sebuah sistem sosial atau struktur kekuasaan di mana pria memiliki dominasi, kendali, dan otoritas yang lebih besar dalam berbagai aspek masyarakat.

Baca Juga: Sebut Suara Suami Adalah Suara dari Tuhan, Atta Halilintar Dikritik Patriarki 

Dalam budaya patriarki, keputusan politik, ekonomi, sosial, dan budaya cenderung didominasi oleh pria, sementara perempuan seringkali memiliki akses yang lebih terbatas kepada sumber daya dan kesempatan. 

Ini adalah bentuk ketidaksetaraan gender yang mendasar di mana laki-laki dianggap superior dan memiliki hak-hak yang lebih besar dibandingkan perempuan dalam masyarakat tersebut. 

Budaya patriarki telah ada selama berabad-abad di berbagai budaya di seluruh dunia, meskipun telah menjadi target perlawanan dan perubahan oleh gerakan feminis dan kelompok-kelompok yang memperjuangkan kesetaraan gender.

Contoh Budaya Patriarki

Ada banyak contoh budaya patriarki yang dapat ditemukan di berbagai masyarakat di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa contohnya:

1. Ketidaksetaraan dalam Dunia Kerja

Di banyak negara, pria sering mendominasi posisi manajerial dan eksekutif dalam perusahaan-perusahaan besar, sementara perempuan seringkali kurang diwakili dalam posisi kepemimpinan dan diberi bayaran yang lebih rendah untuk pekerjaan yang setara.

2. Pengambilan Keputusan Politik

Banyak negara masih memiliki representasi politik yang tidak seimbang antara pria dan perempuan, dengan pria mendominasi dalam parlemen dan posisi politik tingkat tinggi.

3. Stigma Terhadap Peran Gender

Baca Juga: Ilustrasi Gender Netral untuk Fasilitas Penitipan Anak Dibuat di Jepang

Budaya patriarki seringkali menghukum individu yang tidak sesuai dengan stereotip gender tradisional. 

Ini bisa berarti pria yang dianggap 'lemah' jika mengekspresikan emosi atau perempuan yang dianggap 'agresif' jika mengejar karir yang kuat.

4. Kekerasan Terhadap Perempuan

Dalam beberapa masyarakat, perempuan masih menjadi korban kekerasan fisik atau seksual, dan seringkali sistem hukum tidak memberikan perlindungan yang cukup.

5. Pembagian Kerja Rumah Tangga

Di banyak rumah tangga, pekerjaan rumah tangga dan merawat anak masih seringkali menjadi tanggung jawab utama perempuan, meskipun mereka juga bekerja di luar rumah.

6. Budaya Pelecehan Seksual

Terdapat budaya pelecehan seksual yang meresap dalam beberapa masyarakat, di mana pria seringkali merasa memiliki hak untuk mendominasi atau melecehkan perempuan secara seksual.

7. Ketidaksetaraan Akses Pendidikan

Meskipun pendidikan telah membaik secara signifikan bagi perempuan dalam beberapa dekade terakhir, masih ada negara-negara di mana perempuan menghadapi hambatan dalam akses ke pendidikan yang berkualitas.

Baca Juga: Kesetaraan Gender, Pil Aborsi Akan Disetujui Penggunaannya di Jepang

8. Ketidaksetaraan dalam Warisan dan Properti

Beberapa masyarakat masih menerapkan hukum warisan yang menguntungkan pria, sehingga perempuan seringkali diberi bagian yang lebih kecil atau diabaikan dalam pembagian warisan keluarga.

9. Diskriminasi dalam Media dan Budaya Pop

Budaya populer seringkali memperkuat stereotip gender dan menggambarkan pria sebagai superior atau perempuan sebagai objek seksual.

10. Kontrol atas Tubuh Perempuan

Budaya patriarki juga dapat tercermin dalam upaya untuk mengendalikan tubuh perempuan, termasuk isu-isu seperti akses terhadap perawatan kesehatan reproduksi dan hak atas tubuh mereka sendiri.

Ini hanyalah beberapa contoh budaya patriarki yang masih ada di dunia saat ini.

Perjuangan untuk mengatasi budaya ini dan mencapai kesetaraan gender terus berlanjut melalui upaya feminis dan gerakan hak asasi manusia.

Alasan Gen-Z Menentang Budaya Patriarki 

Berikut adalah beberapa alasan mengapa Generasi Z banyak yang menentang budaya patriarki:

Baca Juga: Fakta Unik: Dari Mana Simbol Gender Pria dan Wanita Berasal?

1. Kesetaraan Gender

Generasi Z tumbuh dalam era informasi di mana akses ke pengetahuan lebih mudah dari sebelumnya. 

Mereka menolak pandangan bahwa jenis kelamin harus menjadi faktor penentu dalam kesempatan hidup seseorang. 

Mereka memperjuangkan kesetaraan gender di berbagai bidang, termasuk pekerjaan, politik, dan hubungan pribadi.

2. Kritik Terhadap Stereotip Gender

Generasi Z tidak mengikuti stereotip tradisional tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh pria atau wanita. 

Mereka percaya bahwa setiap individu memiliki hak untuk mengejar minat dan hobi tanpa takut akan stigma gender. 

Ini berarti pria dapat menjadi perawat atau guru, sementara wanita dapat menjadi insinyur atau atlet.

3. Gerakan #MeToo

Gerakan #MeToo, yang pertama kali mencuat pada tahun 2017, telah memainkan peran penting dalam membuka percakapan tentang pelecehan seksual dan kekerasan terhadap perempuan. 

Baca Juga: Viral Gender Non Binary! Sebenarnya Apa Sih Itu?

Generasi Z secara aktif mendukung gerakan ini dan mempromosikan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua orang.

4. Aktivisme Sosial

Generasi Z seringkali menjadi suara yang kuat dalam berbagai gerakan aktivis, termasuk yang berfokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, hak-hak LGBTQ+, dan hak-hak imigran. 

Mereka memahami bahwa budaya patriarki seringkali terkait dengan ketidaksetaraan sosial yang lebih luas, dan mereka berjuang untuk mengatasi ketidakadilan ini.

5. Media Sosial dan Keterhubungan

Media sosial telah memungkinkan Generasi Z untuk terhubung dengan individu dari berbagai latar belakang dan berbagi pengalaman serta pandangan mereka. 

Ini telah memperkuat perlawanan mereka terhadap budaya patriarki dengan memberikan platform untuk berbicara dan berbagi informasi.

Generasi Z adalah generasi yang semakin menentang budaya patriarki dan berkomitmen untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. 

Perjuangan mereka untuk kesetaraan gender dan penghapusan stereotip gender adalah langkah penting menuju perubahan sosial yang lebih positif. 

Dengan dukungan mereka atau Gen-Z, kita dapat berharap untuk melihat pergeseran budaya patriarki yang signifikan menuju dunia yang lebih setara bagi semua orang, tanpa memandang jenis kelamin.***

Editor: Dinda Indah Puspa Rini

Sumber: TikTok @niikaoktav


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x