Network
ZONABANTEN.com – Selain pikiran, faktor makanan juga sangat mempengaruhi kesehatan manusia.
Pakar gizi sekaligus dokter yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik DKI Jakarta, dr Ida Gunawan, M.S, Sp.GK (K), FINEM mengingatkan masyarakat agar makan tak asal kenyang melainkan memenuhi asupan gizi harian dengan prinsip 3J.
3J yang harus diperhatikan untuk menjaga keseimbangan gizi tersebut telah disampaikan oleh dr. Ida sebagai berikut.
Baca Juga: PSS Sleman Siapkan 3 hal Penting sebelum Bertanding Melawan Arema FC
1. Jumlah Kalori Harus Diperhatikan.
dr. Ida yang mengambil spesialis gizi klinik konsultan nutrisi pada kelainan metabolisme gizi dan berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah itu menyampaikan,
"Makan ada hitungannya, berapa banyak yang kita butuhkan. Secara gamblang untuk orang awam, laki-laki membutuhkan 30 kali berat badan terutama berat ideal. Pada wanita 25 kali berat badan (ideal)," jelasnya.
Baca Juga: Terkuak! FC Barcelona Berusaha Membajak Kepindahan Konrad Laimer ke Bayern Munich
2. Jenis dan Komposisi Makanan
Sebagian orang seringkali berprinsip bahwa kita harus makan seadanya dengan alasan berhemat atau rasa syukur.
Memang bersyukur itu perlu, akan tetapi apapun makannya tetap harus memiliki gizi seimbang agar kesehatan tetap terjaga
Sebagian orang yang berpikir demikian harus lebih membuka pikirannya bahwa apabila keseimbangan gizi pada makanan tersebut tidak dilakukan maka tubuh akan rentan terhadap penyakit dan apabila sudah sakit nantinya akan membutuhkan biaya yang lebih mahal daripada sekedar memenuhi gizi pada makanan.
Pedoman gizi yang seimbang mengatur tentang jumlah karbohidrat, protein hewani dan nabati kemudian sayur-sayuran dan buah-buahan untuk mendapatkan kecukupan vitamin, mineral dan serat.
Kemudian juga harus memperhatikan komposisi lemak baik yang harus dipilih, termasuk omega-3, 6 dan 9 serta komposisi cairan yang cukup.
Kekurangan gizi seringkali diidentikkan dengan tubuh kurus, mata cekung dan ciri fisik lainnya.
Padahal, kekurangan gizi bisa saja kekurangan vitamin D, zat besi yang efeknya bisa dalam dampak jangka pendek maupun panjang.
Selain itu efek jangka panjang kekurangan vitamin D bisa menyebabkan gangguan pada tulang, imunitas dan ini seringkali tak disadari orang-orang.
"Contohnya, efek vitamin D jangka pendek, bisa jadi terjadi gangguan seperti pusing, susah tidur, otot dan tulang sering tidak nyaman, yang sering kita abaikan. Zat besi, misalnya mengantuk, tidak bisa konsentrasi, seringkali nggak enak kepalanya," terang dr. Ida.
"Demikian juga zat besi. Jangka panjangnya membuat stamina turun misalnya menjadi pucat, tidak fit, enggak 100 persen perform," imbuhnya.
Baca Juga: Sayap Pesawat Lion Air Tabrak Atap Garbarata Bandara Mopah Merauke Papua, Awak Crew Sedang Diperiksa
3. Jadwal Makan
Sebenarnya, tidak ada ketentuan jam makan yang pasti. Karena masing-masing orang memiliki kebiasaan dan pola makan yang berbeda.
Meski begitu membuat jadwal makan perlu dilakukan dengan konsisten sebab hal ini membuat tubuh kita mengerti dan tahu kapan jadwal ia mendapatkan makanan.
Dengan begitu, proses metabolisme tubuh akan meningkat sekaligus berat badan kita juga akan terjaga.
dr. Ida juga mengingatkan kita harus makan dalam bentuk kecil dan sering supaya metabolisme terus berjalan dengan baik.
Bersamaan dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional (HGN) pada 25 Januari kemarin, dr. Ida mengingatkan agar tidak menyia-nyiakan makanan dengan mengambil porsi makanan sesuai kebutuhan tubuh.
"Kalau Anda membuang makanan artinya Anda sudah tanpa disadari mengambil jatah orang lain, yang kekurangan makanan dan Anda sudah mengambil porsi dari alam. Ingatlah ambil makanan sesuai porsi makan kita supaya jumlah kalori juga bisa terpenuhi dengan baik," pungkasnya.***
