Mikrotia atau Gangguan Pendengaran Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri Pada Pasien

- 4 Maret 2022, 15:23 WIB
Ilustrasi. Mikrotia atau Gangguan Pendengaran Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri pada Pasien
Ilustrasi. Mikrotia atau Gangguan Pendengaran Dapat Menurunkan Rasa Percaya Diri pada Pasien /Pixabay/PublicDomainPictures/

ZONABANTEN.com - Kelainan pada telinga atau fungsi pendengaran, salah satunya karena akibat tidak terbentuknya telinga luar dengan baik atau disebut mikrotia atau telinga kecil.

Walaupun tidak berbahaya, namun kondisi ini menurunkan rasa rendah diri atau tidak percaya diri dan turunnya kualitas hidup pasien.

Pembentukan telinga mulai dari rahim. Selama enam minggu lamanya telinga luar terbentuk di dalam rahim dan ketika lahir sudah terbentuk dengan lengkap.

Baca Juga: TXT Terpilih Sebagai Hero of The Year pada NME Awards 2022

Dokter spesialis THT-KL di Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI), dr. R. Ayu Anatriera, MPH, Sp.THT-KL mengungkapkan, mikrotia termasuk kelaian bawaan sehingga lahir dengan telinga berukuran kecil dan tidak sempurna, dikutip dari ANTARA.

Sekitar 95 persen dari ukuran telinga dicapai di usia 6 tahun dan 100 persen di usia 10 tahun. Panjang daun telinga tergantung pada usia seseorang.

“Mikrotia biasanya disertai dengan gangguan pendengaran. Sekitar 1 dari 2000-10.000 anak lahir dengan mikrotia,” ujar Ayu melalui keterangan tertulis RSUI.

Baca Juga: Seminggu Lagi Berangkat ke Jepang, Pratama Arhan: Saya Siap Beradaptasi dan Bersaing

Gangguan pendengaran inilah yang menyebabkan penurunan kualitas hidup pasien.

Menurut Ayu, sebanyak 90 persen mikrotia terjadi pada 1 telinga dan 10 persen terjadi pada kedua telinga. Dari sisi gender, mikrotia banyak terjadi oleh laki-laki dari pada perempuan.

Mikrotia juga dapat disertai dengan atresia liang telinga (liang telinga yang sempit atau tidak ada. Derajat kelaian bentuk telinga biasanya berkaitan dengan derajat telinga tengah.

Fungsi dari telinga luar yaitu menangkap dan menyalurkan gelombang suara ke struktur telinga tengah.

Baca Juga: Kronologi Kematian Tangmo Nida, Artis Thailand yang Meninggal di Sungai Chao Phraya setelah 2 Hari Hilang

Ayu menjelaskan, ada empat derajat kelainan telinga, yakni Grade 1: dimana semua normal hanya saja ukuran telinga kecil, Grade 2: ada struktur telinga yang tidak normal, Grade 3: telinga berbentuk seperti kacang atau peanut shapes, Grade 4: telinga tidak ada sama sekali.

Telinga pada seorang pasien mikrotia mengalami malformasi daun telinga di mana aurikula eksterna mengalami perkembangan yang abnormal.

Dokter spesialis THT-KL di RSUI, Dr. dr. Mirta H. Reksodiputro, Sp.THT-KL(K) mengungkapkan jika liang telinga tidak menerima gelombang suara untuk menggerakan gendang telinga dan tulang pendengaran, maka suara yang masuk akan lebih kecil.

Baca Juga: Pembangkit Nuklir Terbesar di Eropa Terbakar saat Peluru Berjatuhan dalam Pengepungan Rusia

Dengan kondisi tersebut tentu akan membuat khawatir orang tua para pasien. Anak yang mengalami mikrotia memang tumbuh sehat dan normal.

Namun terkadang timbul rasa akurang percaya diri pada pasien sehingga anak menarik diri dari pergaulan.

Namun Mitra menuturkan bahwa operasi rekontruksi bisa dilakukan selain untuk memperbaiki fungsi pendengaran juga untuk kosmetik.

Pada atresia liang telinga yang bilateral masalah utama ialah gangguan pendengaran.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x