4 Tips Cara Menghilangkan Pikiran Negatif (Negative Thought) dengan Mudah

- 3 Maret 2022, 12:12 WIB
ilustrasi. cara menghilangkan pikiran negatif (negative thought)/ pixabay/mohamed_hassan/
ilustrasi. cara menghilangkan pikiran negatif (negative thought)/ pixabay/mohamed_hassan/ /

ZONABANTEN.com - Cara menghilangkan pikiran negatif memang tidak mudah, dalam literatur bahasa inggris pikiran negatif dikenal dengan istilah negative thought. 

Negative thought diartikan sebagai persepsi, harapan, dan deskripsi negatif tentang diri sendiri, orang lain, dan dunia secara general.

Kondisi kognitif yang negatif diikuti dengan emosi negatif, memiliki dampak buruk terhadap perilaku hingga kesehatan seseorang.

Hal negatif lebih cenderung cepat diterima oleh otak manusia dan sulit dihilangkan. Faktanya manusia lebih mudah memindahkan cara berpikir, persepsi, dan emosi positif ke negatif daripada sebaliknya.

Baca Juga: Nasib Ibu dan Saudara Legenda AC Milan, Andriy Shevchenko yang Bertahan dalam Perang Rusia Ukraina

Pikiran negatif adalah alarm alami yang muncul untuk mengenali bahaya. Itulah sebabnya otak manusia lebih sensitif terhadap hal-hal negatif dibandingkan hal positif.

Bagian otak yang bertanggung jawab untuk menemukan hal negatif adalah amygdala. Selain itu, amygdala juga berfungsi untuk memindahkan memori jangka pendek ke memori jangka panjang.

Dalam psikologi terdapat istilah distorsi kognitif, yaitu istilah psikologi yang mengacu pada pola pikir dan rasa percaya pada sesuatu yang salah dan tidak rasional.

Namun, tanpa sadar manusia meneruskan respon tersebut ke lingkungan, hingga pikirannya terpengaruh oleh pikiran negatif tersebut.

Baca Juga: Karena Krisis Ukraina, Jepang Siap Terima Para Pengungsi Korban Invasi Rusia

Dari 10 distorsi kognitif yang ada, setidaknya ada empat yang sering dilakukan oleh manusia tanpa sadar.

Pertama, pemikiran hitam putih. Seseorang akan berpikir bahwa jika suatu hal tidak salah, maka benar. Serta tidak ada istilah tengah atau abu-abu.

Misalnya, ketika seseorang tidak diterima kerja di suatu perusahaan yang ia inginkan, berarti ia gagal. Tanpa berpikir tentang faktor internal dan eksternal yang menjadi penyebab kegagalannya.

Kedua, personalisasi. Terdapat pikiran bahwa segala hal buruk yang terjadi di lingkungan sekitarnya adalah salahnya.

Baca Juga: Inilah 10 Drama Teratas di Minggu Keempat Bulan Februari, Salah Satunya Drama 'Twenty Five, Twenty One'

Ketiga, saringan mental. keadaan dimana seseorang mendapatkan perkataan buruk atau kritikan, maka ia akan memikirkannya dalam jangka waktu yang lama. 

Meskipun sebelumnya ia pernah mendapatkan pujian. Namun, otak manusia akan lebih fokus ke hal negatif dan melupakan hal positif.

Keempat, berpikir skenario terburuk akan terjadi. Saat seorang karyawan mendapatkan teguran dari atasan, ia akan berpikir akan dipecat, karir berantakan, dan lain-lain.

Distorsi kognitif jenis ini, akan mengarahkan seseorang untuk memikirkan terjadinya suatu peristiwa paling buruk dalam hidup. Serta meyakininya akan terjadi.

Baca Juga: Abramovich Resmi Jual Chelsea, Conor McGregor Dirumorkan Siap Membeli Chelsea

Secara tidak sadar keempat hal tersebut ada dan terjadi dalam kehidupan manusia tanpa disadari. Itulah sebabnya mengapa pikiran negatif harus diwaspadai.

Seorang psikiater berhasil menemukan korelasi antara pola pikir salah dengan gejala depresi.

Setelah melakukan operasi klinis pada pasien-pasiennya yang menderita depresi, ia menemukan adanya kaitan antara pikiran dan keyakinan dengan depresi.

Keyakinan disini tidak ada kaitanya dengan agama, akan tetapi keyakinan terhadap apa yang dipercayai penderita tentang diri sendiri dan lingkungannya.

Baca Juga: Sinopsis dan Fakta A Business Proposal, Drakor Terbaru yang Diadaptasi dari Web Komik Bergenre Komedi Romantis

Penderita depresi secara tidak sadar telah mengembangkan pikiran negatif dalam pikiran. 

Menurut Beck, ada tiga rangkaian kognitif pemicu depresi yaitu pandangan negatif terhadap diri sendiri, kecenderungan untuk menginterpretasi pengalaman negative, dan pandangan yang suram akan masa depan.

Proses mengatasi pikiran negatif memang tidak mudah seperti membalik telapak tangan, dibutuhkan komitmen yang kuat untuk menjadikan langkah-langkah positif sebagai kebiasaan.

Ada empat tips cara menghilangkan pikiran negatif dengan mudah. Pertama, tantang pikiran negatif.

Baca Juga: 4 Prinsip Cara Membangun Kebiasaan Baru dengan Mudah, Refleksi Konsep Hidup Minimalis

Saat Anda sedang terdistraksi dengan pikiran negatif, pertanyakan sendiri pada diri Anda tentang kemungkinan lain dari hal tersebut.

Misalnya ketika Anda dimarahi oleh atasan, tanyakan pada diri Anda kemungkinan lain penyebab atasan Anda marah. Mungkin karena macet, ban mobil yang kempes, motor mogok, dan lain-lain.  

Kedua, ambil jarak dari pikiran negatif. Seringkali seseorang mengulang hal negatif yang terjadi padanya dan memikirnya berulang-ulang.

Ketika hal tersebut terjadi, Anda harus memutus aliran tersebut. Jika Anda tidak dapat memutus pikiran negatif tersebut, maka alihkan pikiran Anda pada hal yang lebih penting dan harus dikerjakan.

Baca Juga: Lirik Lagu Bon Jovi – Always, Saat Orang Terkasih Pergi Namun Selalu Terkenang di Hati

Ketiga, menulis jurnal rasa syukur. Sebagai penyeimbang pikiran negatif Anda harus memaksakan diri untuk membiasakan berpikir positif.

Hal tersebut dapat dilakukan dengan mensyukuri dari setiap keadaan yang terjadi dan menimpa Anda.

Luangkan waktu 10 menit sebelum tidur untuk menuliskan hal-hal yang dapat Anda syukuri dalam sehari.

Keempat, fokus pada kelebihan yang Anda miliki. Pikiran negatif membuat seseorang fokus pada kelemahan yang dimiliki.

Anda dapat mengalihkan hal tersebut dengan fokus pada kelebihan dan kemampuan yang ada dalam diri. Jika kesulitan, Anda dapat membuat list tentang apa saja kelebihan yang dimiliki.

Baca Juga: Hari Buku Dunia, Yuk Ketahui Sejarahnya, Tanggal Resminya Sempat Jadi Perdebatan

Mengatasi pikiran negatif adalah perang melawan diri sendiri. Meskipun pikiran negatif menjadi alarm akan bahaya, akan tetapi Anda harus mampu untuk memposisikannya pada kadar tertentu dan tidak terlarut jauh hingga depresi.

Pikiran negatif harus dilawan dengan cara mengembangkan kebiasaan baru dalam berpikir.

Namun, jika Anda menilai pikiran negatif yang muncul sudah berlebihan, mungkin itulah saatnya Anda pergi ke psikolog untuk berdiskusi lebih lanjut.***

Editor: IDHY ADHYANINDA SUGENG MULYANDINI

Sumber: YouTube Satu Persen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah